Hadapi Isu SARA, Kesbangpol Luwu Timur Gelar Rapat Kordinasi Jaga Kebhinekaan

Hadapi Isu SARA, Kesbangpol Luwu Timur Gelar Rapat Kordinasi Jaga Kebhinekaan

Luwu Timur, Penalutim.comBupati Luwu Timur,  H. Muh. Thorig Husler mengatakan, Luwu Timur adalah daerah yang sangat aman. Hal tersebut diungkapkannya  dihadapan para tokoh agama dan tokoh masyarakat pada Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Luwu Timur  di gedung Simpurusiang, Malili. Senin (15/05/2017)

Dalam Rapat Koordinasi yang digelar oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Luwu Timur tersebut, Husler mengajak semua elemen masyarakat untuk terus menjaga suasana kondusifnya kondisi yang selama ini sudah tercipta di Luwu Timur.

Husler meyakini jika semua tokoh agama menjalin komunikasi yang baik maka bangsa ini akan kuat menghadapi isu SARA dan intoleransi yang menerpa bangsa Indonesia saat ini.

“FKUB tidak hanya berperan sebagai pemadam kebakaran yang bertindak disaat musibah sudah terjadi,  tetapi lebih jauh FKUB harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan menjadi ujung tombak menangkal isu yang mengatasnamakan Suku,  Agama, Ras, dan antar golongan (SARA) untuk memecah-belah ke bhinekaan bangsa”, kata Husler

Saya percaya dengan Bapak Pendeta,  Bapak Kyai, Ulama serta Pandito Hindu bisa menjaga kita dengan ceramah dan pidato agama mereka yang sejuk dan menentramkan ummat”, tuturnya.

Hubungan harmonis, kata Husler, yang selama ini terjalin di daerah itu adalah peran semua pihak terutama tokoh-tokoh lintas agama, yang selama ini menjaga masyarakat diakar rumput. Oleh karena itu, tambah Husler, saya mengapresiasi peran para tokoh tersebut yang tidak memberi ruang bagi orang-orang yang ingin menebar kebencian dengan mengatasnamakan agama.

Diketahui Rapat Koordinasi yang digelar oleh KESBANGPOL Luwu Timur tersebut adalah, salah satu upaya pemerintah untuk menjaga keutuhan Negara dan Kebhinekaan, yang selama ini menjadi kekayaan dan modal Bangsa Indonesia, sebagai Bangsa yang besar dengan mendorong semua pihak, untuk ikut terlibat dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu intoleransi, apalagi jika kebenanarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan atau Hoax.

Editor : Risal Mujur

Comment