Menu

Dark Mode
Kontribusi PT Truba Bangun Masjid Babul Jannah Balambano Bergerak untuk Negeri, PT Smec, Vendor Nasional PT Vale Bantu Masjid Balambano 130 Juta Fraksi GPR Mendukung Ranperda Perubahan Perda Tentang Desa Ini Pandangan Fraksi Golkar Terkait Ranperda Perubahan Tentang Desa Pandangan Fraksi PAN Terkait Ranperda Perubahan Perda Tentang Desa Tiga Poin Pandangan Fraksi Nasdem Terkait Ranperda Perubahan Perda Tentang Desa

Nasional

MenkopUKM Tegaskan Saat Ini Ekonomi Nasional Tergantung Pada Ekonomi Domestik

badge-check


					MenkopUKM Tegaskan Saat Ini Ekonomi Nasional Tergantung Pada Ekonomi Domestik Perbesar

Penalutim.com, Indramayu – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pertumbuhan perekonomian nasional di tengah krisis multidimensi yang disebabkan wabah Covid-19, akan bertumpu pada ekonomi domestik. Karena itu, ia mendorong masyarakat berbelanja produk lokal khususnya produk UMKM sehingga terjadi perputaran ekonomi di sektor UMKM.

Ia menjelaskan daya beli masyarakat saat ini sangat terbatas, tetapi jika belanja domestik fokus di sektor UMKM, nilai transaksi perdagangan tidak lari ke luar UMKM.

“Penduduk Indonesia 260 juta jiwa, potensi pasar yang sangat besar. Kalau kesadaran masyarakat kita membeli produk UMKM kuat, kita masih bisa bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Menteri usai membuka Gelar Produk UMKM dalam rangka menyambut Haul ke-137 Habib Umar bin Toha bin Yahya, Kamis (10/09/2020) di Indramayu.

Hadir Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Dirut LPDB-KUMKM Supomo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo.

Menurutnya investasi masih akan sulit mendorong pertumbuhan ekonomi, karena itu yang bisa diandalkan adalah ekonomi domestik. Sumber ekonomi domestik terbagi atas dua, yaitu belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat. Dari sisi pemerintah sudah mengeluarkan regulasi bahwa belanja pemerintah dan BUMN memprioritaskan produk UMKM dengan total nilai anggaran mencapai Rp307 triliun.

“Sekarang tinggal masyarakat, beli produk UMKM, produk tetangga, beli produk teman sehingga game of trade berputar di sektor UMKM,” tegasnya.

Teten mengharapkan tumbuhnya rasa nasionalisme yang kuat di masyarakat untuk membeli produk UMKM.

MenkopUKM juga mengapresiasi pelaksanaan gelar produk UMKM dalam peringatan haul ke-137 Habib Umar bin Toha bin Yahya yang dinilai sebagai salah satu cara mendukung kelangsungan UMKM. Menurutnya kegiatan keagaaman yang bisa mendatangkan ribuan orang efektif menjadi tempat berlangsungnya gelar produk UMKM.

MenkopUKM menegaskan pemerintah sudah turun memberi berbagai program bantuan untuk menjaga kelangsungan UMKM yang terpuruk akibat terjangan wabah Covid-19. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah memberikan program bantuan bagi KUMKM dari sisi pembiayaan seperti subsidi kredit, keringanan pembayaran cicilan kredit, penghapusan pajak UMK, pembiayaan dengan bunga rendah hanya 3 persen, pembiayaan lewat KUR dan lain sebagainya. Pembiayaan KUR dialokasikan pemerintah sebesar Rp190 triliun baru terserap sekitar Rp61 triliun.

Untuk menjaga sisi demand, pemerintah juga membuat program Banpres Produktif untuk Pelaku Usaha Mikro yang unbankable sebesar Rp 2,4 juta per orang dengan target sasaran 12 juta pelaku usaha mikro.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan masyarakat harus mencintai dan menggunakan produk UMKM dalam negeri dan tidak punya kefanatikan terhadap produk asing. Dia mengigatkan kuatnya ekonomi kerakyatan merupakan cermin dari ketahanan nasional.

Habib menegaskan produksi UMKM harus menguntungkan bagi masyarakat sekitar dan ekonomi dalam negeri. Jangan mendahulukan membawa produk tersebut ke luar negeri dan memberi keuntungan bagi negara lain.

“Jangan produk UMKM itu dibawa ke luar negeri dan diberi label baru memiliki nilai, mestinya produk itu menguntungkan dalam negeri,” tegasnya.

Ekonomi kerakyatan sama halnya dengan pendidikan, sosial, keamanan bagian dari ketahanan nasional.

“Barang siapa menghidupkan UMKM, ekonomi kerakyatan dari yang paling kecil harus kita ambil dari yang besarnya adalah untuk ketahanan nasional. Itulah inti dari NKRI,” tegas Habib Luthfi.

 

Penulis : Ning Rahayu

Editor : Redaksi

Foto : Ning Rahayu

Facebook Comments Box

Read More

PT CLM Qurban 6 Sapi di Malili, Dodi : Perusahaan Hadir Beri Manfaat Bagi Masyarakat

7 June 2025 - 09:17 WITA

PT CLM Qurban 6 Sapi di Malili, Dodi : Perusahaan Hadir Beri Manfaat Bagi Masyarakat

30 Hektar Padi Tenggelam di Luwu Timur, DPRD : Petani Tidak Boleh Rugi

2 June 2025 - 14:57 WITA

30 Hektar Padi Tenggelam di Luwu Timur, DPRD Petani Tidak Boleh Rugi

Dibalik Bantuan 27 Miliar Dari Mentan, Terungkap Jeritan Petani di Luwu Timur, DPRD : Bantuan PT Vale Sangat Dibutuhkan

2 June 2025 - 13:06 WITA

Dibalik Bantuan 27 Miliar Dari Mentan, Terungkap Jeritan Petani di Luwu Timur, DPRD : Bantuan PT Vale Sangat Dibutuhkan
Trending on Daerah