Iklan Sebagai Pencitraan Politik Partai
Setelah era orde baru, atau lebih tepatnya pasca reformasi, Indonesia mengalami perubahan dalam segala hal, diantaranya proses komunikasi politik yang mulai aktif berjalan. Sebagai contoh media massa tidak merasa takut ketika memberitakan kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial.
Semakin terbukannya arus informasi yang dihadirkan media massa baik cetak atau elektronik inilah yang menyebabkan masyarakat tidak canggung ketika membicarakan dunia politik. Pembicaraan tersebut menjadi konsumsi setiap hari warga negara, baik dikalangan pejabat negara sampai masyarakat golongan bawah sekalipun.
Masyarakat juga telah berani menuangkan aspirasinya dan mengkritik kebijakan politik pemerintah yang dianggap tidak wajar. Hal tersebut merupakan cerminan dari perilaku politik di masyarakat.
Pasca tumbangnya pemerintahan Soeharto, partai politik baru mulai bermunculan. Bahkan sampai hari ini banyak partai politik yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai salah satu partai politik, yang nantinya akan mewarnai aktivitas perpolitikan di Indonesia.
Aktivitas partai politik menjelang atau tidak menjelangnya pemilu, selalu menjadi isu hangat untuk dibahas. Apalagi menjelang moment pemilihan umum. Mereka sibuk mempersiapkan diri, agar nantinya dapat bersaing dengan partai politik lainnya, serta berkeinganan mengambil hati masyarakat, dengan berbagai cara.
Cara yang mereka lakukan menjelang moment tertentu, seperti pemilu dan moment politik, biasanya menggunakan cara lama, namun, dinilai cukup efektif. Adapun cara yang biasa dilakukan adalah, melakukan proses sosialisasi, kampanye, sampai menggunakan metode blusukan, yang lagi digemari pada saat ini.
Cara atau aktivitas yang mereka lakukan tersebut, jelas mempunyai tujuan, takni untuk mengambil hati masyarakat, serta membangun citra positif. Namun sering kali, aktivitas tersebut dilakukan hanya menjelang Pemilu atau moment politik saja, setelah itu mereka cenderung menikmati keberhasilan yang mereka dapatkan dari Pemilu. Menjelang pemilu biasanya partai politik sibuk melakukan sosialisasi, dan aktivitas yang bertujuan menyenangkan hati rakyat. Akan tetapi aktivitas tersebut akan hilang begitu saja setelah Pemilu selesai.
Selain startegi menyenangkan hati rakyat, partai politik juga memanfaatkan media massa, baik cetak ataupun elektronik. Iklan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan politik.
Di media massa seperti cetak dan elektronik, iklan komersil yang lebih mendominasi. Akan tetapi masyarakat kini tidak sepenuhnya terpaku dengan iklan komersil yang ada.
Iklan politik telah masuk disegala ruang aktivitas masyarakat. Beda dengan iklan komersil, iklan politik memang sengaja dibuat sebagai bagian dari kampanye politik.
Iklan politik merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam kurun waktu belakangan ini. Iklan politik biasanya hadir sebagai pembentukan citra. Ada juga yang menggunakan iklan politik demi menciptakan opini publik di tengah-tengah masyarakat.
Iklan politik biasanya diproduksi demi kelangsungan proses komunikasi politik yang dilakukan oleh para caleg, partai politik, dan calon presiden dan wakil presiden. Dengan kata lain, iklan politik juga dapat membangun kekuatan politik.
Dalam membangun kekuatan politik, para pengiklan yang dalam hal ini adalah para politisi, caleg, dan partai politik harus mampu mengoptimalkan iklan politik untuk mempengaruhi pandangan masyarakat.
Jadi seberapa kuat pengaruh iklan politik, juga sangat dipengaruhi pesan politik didalamnya. Seperti para caleg yang menggunakan iklan politik sebagai alat kampanye, hasil yang diharapkan tentu adalah menarik masyarakat agar mau memilihnya dalam Pemilu.
Melalui iklan, diharapkan mampu merubah persepsi masyarakat tentang mereka. Biasanya pada moment politik atau pemilu, iklan politik bertebaran bebas dimedia-media, baik itu cetak dan elektronik. Tidak hanya memanfaatkan media, seperti koran atau pun televisi, iklan politik juga menggunakan media periklanan luar ruang, seperti billboard.
Fenomena munculnya iklan politik di berbagai media massa memang tidak bisa kita anggap biasa, apalagi iklan politik muncul pada moment-moment tertentu saja.
Iklan politik hadir sebagai bagian dari strategi pemasaran, dalam hal ini brand atau produk yang mereka jual adalah partai politik atau komunikator politik. Pesan politik dikemas secara baik, sederhana, dan mudah dimengerti, agar bisa dengan cepat dipahami oleh khalayak yang melihatnya.
Pesan politik yang disampaikan biasanya berbentuk slogan politik. Lebih sering kita dijumpai, iklan politik biasanya lebih memperkenalkan visi dan misi mereka. Dengan memanfaatkan iklan politik diberbagai media massa sampai media periklanan luar ruang, tentu diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima masyarakat, dan juga bisa merubah pandangan masyarakat.
Oleh : Raga Imam (Dewan Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa UMJ)
Comment