Penalutim.com, Makassar – Penyakit Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang beberapa organ di tubuh seperti kulit, ginjal, otak, sendi dan lainnya. Karenanya, penyakit Lupus dapat bermanifestasi dalam berbagai gejala seperti ruam pada kulit, nyeri sendi, gangguan ginjal, atau gejala lainnya.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Siloam Hospitals Makassar, Dr. dr. Femi Syahriani,Sp. PD-KR., menuturkan akan penyakit Lupus, atau yang dikenal dengan istilah penyakit seribu wajah (serigala), karena penampilan wajahnya, gejalanya dan tanda tandanya sangat beragam dan banyak menyerupai penyakit lainnya.
“Karena penyakit lupus merupakan penyakit Autoimun, yaitu kondisi dimana sistem imun di dalam tubuh tidak dapat membedakan diantara kuman dan benda asing dari luar tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh sendiri, sehingga sistem imun menyerang sel-sel dan jaringan tubuh sendiri, ” tutur Dr. dr. Femi Syahriani,Sp. PD-KR., melalui Webinar edukasi zoom, Sabtu, 22 Mei 2021 di kota Makassar.
Dokter Femi yang sudah bergabung di Siloam Hospitals Makassar sejak Juni 2017, mengungkapkan bahwa penyakit Lupus lebih banyak dijumpai pada wanita, terutama wanita usia reproduktif dibandingkan dengan laki-laki dan umur terbanyak adalah antara usia 15-45 tahun.
“Namun demikian, pada anak-anak dan usia lanjut juga dapat ditemukan beberapa kasus,” imbuhnya.
Menurut dokter Femi, Lupus atau SLE adalah penyakit yang kompleks dan sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab seseorang menderita Lupus. Namun, faktor yang beragam seperti lingkungan, hormonal, kelainan pada sistem imun, dan faktor genetik diduga menjadi penyebab terjadinya Lupus/SLE.
“Faktor lingkungan meliputi paparan sinar matahari, merokok, stress, obat-obatan tertentu, dan infeksi virus. Faktor genetik berperan sebagai faktor penyebab Lupus,” ungkap Femi menambahkan.
Disebutkan pula pada edukasi tersebut, gejala dan tanda-tanda Lupus/SLE berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya.
Sementara gejala yang umum ditemukan penderita Lupus antara lain ; merasakan nyeri dan kekakuan pada sendi tanpa disertai dengan pembengkakan, nyeri dan kelemahan otot, perasaan yang sangat lelah, demam yang tidak diketahui penyebabnya, bercak kemerahan pada wajah, nyeri dada pada saat menarik napas yang dalam, dan kerontokan pada rambut.
Meskipun sebagian besar pengidap Lupus merupakan kaum wanita, namun penyakit ini dapat meminimalisir dengan menerapkan gaya hidup sehat. Dokter Femi mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pencegahannya, yaitu :
1. Hindari stress, karena stress dapat menjadi salah satu pemicu mengidap Lupus. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh kita menyerang tubuh kita sendiri sehingga akan mengakibatkan sel tubuh yang rusak atau mati.
2. Menerapkan hidup sehat dan menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang seperti mengkonsumsi sayuran hijau, omega 3, dan buah yang kaya antioksidan serta rutin melakukan olahraga atau aktifitas fisik,
3. Hindari kebiasaan merokok dapat mencegah terjadinya penyakit Lupus. Lalu istirahat yang cukup dengan memahami kondisi tubuh serta menghindari paparan sinar matahari.
“Sampai saat ini belum ditemukan penelitian ilmiah yang bisa menyembuhkan penyakit Lupus, namun sudah banyak pasien yang dapat hidup normal dan produktif, selama kita tetap bisa mengetahu dan memantau faktor resiko terjadinya Lupus,” pungkas dokter Femi.
Penulis : Redaksi
Editor : Ning Rahayu
Foto : Siloam Makassar