Penalutim.com, MALILI — Ratusan massa dari Loeha Raya dan Rante Angin, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur geruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur, Senin (23/12/2024).
Mereka menuntut, seluruh kegiatan pertambangan PT Vale Tbk di wilayah Loeha Raya khususnya di Tanamalia dihentikan.
Salah satu orator Demonstran, Ali Kamri, menilai ada anggota DPRD Luwu Timur turut membekingi pertambangan PT Vale Tbk di wilayah Tanamalia.
Penilaian itu kata dia memiliki alasan yang sangat jelas. Sebab selama ini, anggota DPRD Luwu Timur tidak pernah ingin membela kepentingan masyarakat Loeha Raya khususnya para petani lada.
“Kami sangat kecewa dengan anggota DPRD tersebut, dimana hanya memikirkan keberlanjutan pertambangan PT Vale di Tanamalia. Anggota DPRD tersebut tidak layak lagi untuk di pilih kedepannya, anggota DPRD Paccapu Berre” teriak Ali Kamri dalam orasinya.
Lebih jauh Ali Kamri menyebutkan, selama ini masyarakat Loeha Raya hanya menggantungkan dirinya dari hasil pertanian Lada.
Hal itu telah berhasil menata dan meningkatkan perekonomian warga Loeha Raya serta kesejahteraannya, tanpa ada campur tangan dari pihak perusahaan tambang PT Vale.
“Kami mampu meningkatkan perekonomian kami dari hasil kebun merica atau lada. Kami tidak butuh tambang dan kesejahteraan kami bukan hasil dari pertambangan, tapi kenapa kebun lada kami selalu diganggu untuk di jadikan kawasan perluasan pertambangan PT.Vale,” kata Ali Kamri dengan nada berapi-api.
Kedatangan mereka langsung disambut Ketua Komisi III DPRD Luwu Timur, Rivaldi didampingi anggota Komisi III lainnya, Erick Estrada, Andi Ahmad.
Komisi III DPRD Luwu Timur mengajak perwakilan demonstran untuk berdiskusi membicarakan persoalan dan solusi yang dihadapi warga di wilayah tersebut. (*/azk)