30 KK Transmigrasi Masuk di Luwu Timur

Lutim5 views

Penalutim.com, MALILI — Puluhan kepala keluarga (KK) transmigrasi asal Pulau Jawa resmi masuk ke Kabupaten Luwu Timur.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas, Senin (16/12/2024).

Para transmigran itu ditempatkan langsung di daerah Mahalona Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.

“Kalau di Mahalona Lutim 30 KK,” ujar Jayadi Nas yang juga merupakan Mantan Pjs Bupati Luwu Timur 2024 ini.

Kedatangan mereka merupakan bagian dari program transmigrasi Pemerintah Pusat.

Program Transmigrasi penduduk kini mulai dijalankan pemerintah pusat.

Sulsel menjadi salah satu daerah tujuan program transmigrasi penduduk. Penduduk dari sejumlah daerah di Jawa, dikirim ke daerah transmigrasi wilayah Sulsel.

Tak hanya di Kabupaten Luwu Timur, Program transmigrasi Pemerintah Pusat ini juga menyasar Kabupaten Sidrap, Sulsel.

“Itu di Desember ini akan ada penempatan warga transmigran di (desa) Lagading, Sidrap dan Mahalona, Luwu Timur. Di Lagading Sidrap ada 15 kartu keluarga (KK),” jelas Jayadi Nas.

Rumah layak huni sudah disiapkan pemerintah untuk para keluarga pendatang. Tak hanya itu, lahan siap garap juga disediakan pemerintah untuk mendukung perekonomian keluarga.

“Ada tanah dua hektare per KK dan rumah paten,” katanya.

Seluruhnya sudah disiapkan pemerintah pusat sejalan dengan program transmigrasi penduduk. Termasuk keluarga yang memiliki anak, akan mendapat akses pendidikan.

“Ada jaminan bersekolah, tidak boleh ada anak tidak sekolah. Negara ini menjamin setiap orang mendapat pendidikan,” lanjut mantan Ketua KPU Sulsel itu.

Wilayah yang ditempati sudah dibagi untuk warga lokal dan pendatang. Dia berharap masyarakat saling menghormati dan menjaga kerukunan sebagai warga negara Indonesia.

Untuk 2025, Jayadi Nas mengaku sedang melakukan pemetaan untuk pengembangan usaha. Sebab, transmigrasi penduduk disebutnya harus dibarengi dengan potensi pengembangan usaha. Sehingga secara perekonomian, keluarga transmigran tetap terjaga.

“Sementara kita update (daerah transmigran) terus karena ini program pusat. Kita lagi menyasar pengembangan usaha daerah transmigran. Banyak daerah transmigrasi, kita mau kembangkan apa jenis usahanya bisa dilakukan misalkan petani coklat bagaimana perencanaannya,” tandas Jayadi Nas. (*/azk)