Penalutim.com, Luwu Timur – Proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) diduga tidak sesuai spesifikasi, meski demikian Kelompok Masyarakat Pengelola (KMP) mengaku direstui oleh Dirjen Cipta Karya dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tampak beberapa bangunan Sanimas di Dusun Sumbernyiur Desa Lampenai kecamatan Wotu, kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi, menurut sumber kepada wartawan bahwa ada beberapa jenis yang diduga tidak sesuai diantaranya pemasangan roster ventilasi udara dan model atap.
“Yang seharusnya sesuai gambar itu roster nya enam per bangunan tapi yang terpasang hanya tiga, atapnya juga salah, tapi sebagian sudah diubah sebagian belum, karena pekerjaan sementara berlangsung, untuk bagian septic memang belum dikerjakan,” Ucap Sumber kepada wartawan.
Sumber yang menolak namanya disebutkan juga meminta pihak terkait agar melirik laporan belanja material yang dilaporkan oleh KMP, diduga beberapa satuan material yang dilaporkan tidak sesuai dengan harga pasaran yang sebenarnya.
“Itu juga harga material atau barang yang dilaporkan, sempat saya lihat ada laporan pembelian material yang harganya jauh dari harga pasaran umum di toko maupun penyedia material, kami berharap, karena ini bantuan untuk masyarakat supaya direalisasikan dengan baik,” Harap sumber.
Sementara Martin selaku ketua KMP saat dikonfrimasi mengaku bahwa dirinya tidak terlibat lagi dalam proyek tersebut, dia mengakui sejak awal memang dirinya sebagai ketua, namun saat proyek berjalan dirinya mengundurkan diri.
“Bukan saya lagi ketua, saya sudah mundur, bisa konfirmasi sendiri ke bendahara kalau masalah ini,” Ujar Martin.
Dikonfirmasi wartawan, Jumesa selaku Bendahara KMP membernarkan jika memang ada beberapa bangunan yang tidak sesuai gambar desain, namun hal itu bukan soal menurut pengakuannya, bahkan dia mengatakan bahwa itu sudah diketahui oleh Dirjen Cipta Karya dan mendapat persetujuan.
“Kalau soal itu angin-anginnya orang Dirjen sudah tahu itu dan mereka tidak persoalkan masa masyarakat mau persoalkan sementara Dirjen tidak, mereka sudah tahu itu nanti diubah gambar karena selagi akan merusak bangunan tidak usah diubah begitu saja nanti gambar diubah,” Ungkapnya.
Jumesa juga menjelaskan bahwa proyek aspirasi salah satu anggota DPR ini tengah berlangsung pengerjaannya, bahkan dia menyayangkan atas protes ini, pasalnya dirinya sudah bersusah payah membawa proyek tersebut ke Desa Lampenai namun mendapat sorotan.
“Ini aspirasi anggota DPR pak, susah payah saya bawa masuk kesini karena saya pikir yang dapat keluarga saya juga, mana mungkin saya mau kerjakan tidak bagus sementara keluarga saya yang mau nikmati, ini juga sementara berjalan pekerjaannya belum selesai, apanya mau dipersoalkan kecuali belum selesai baru habis uangnya itu baru bisa saya dikasi begini, ini sementara berjalan,” katanya.
Bendahara KMP Sanimas membeberkan bahwa, di Desa Lampenai sebanyak 21 unit Sanimas yang ia kelola, total anggarannya sebesar Rp. 350.000.000. (***).