Penalutim.com, Malili – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu Timur melakukan gerak cepat menindak lanjuti aspirasi Nelayan dan petani tambak yang diterima Bupati Luwu Timur, Budiman pada Selasa (28/05/24) di Aula Rujab Bupati.
DLH Lutim gerak cepat melakukan pertemuan dengan pihak terkait. Dinas Perikanan dan Kelautan, BPBD, sejumlah perwakilan masyarakat serta Pihak dari PT.CLM, Kamis (30/5/2024).
Sebelumnya, Bupati Luwu Timur menerima keluahan para Nelayan yang diwakili oleh Abbas menyampaikan, jika kondisi petambak di Desa Wewangriu sedang tidak baik-baik saja.
“Gagal panen sering kali terjadi. Bahkan, kepiting dan udang muara banyak mati,”ungkap Abbas di hadapan Bupati Luwu Timu, Selasa (28/05/24).
Menanggapi hal tersebut, Budiman mengatakan “semua persoalan yang dihadapi para nelayan tambak tentu akan dicarikan solusinya,” kata Budiman.
Sementara itu, PT CLM melalui External Relation, A.Dodi hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan di Kantor DLH Lutim menyampaikan kesiapannya untuk mencari solusi terbaik untuk para Nelayan.
“Pihak kami, siap untuk bekerjasama mencari solusi penyebab utama terjadinya kekeruhan pada DAS Pongkeru yang mengakibatkan keruhnya sungai Malili, sehingga Para Nelayan juga terkena dampaknya,”
Menurutnya, hulu DAS Pongkeru berasal dari Sulawesi Tenggara yang muaranya ke DAS Malili.
“Yang juga merupakan pertemuan 2 DAS yakni, DAS Pongkeru dan DAS Larona. Sehingga, perlu dilakukan kajian yang komprehensif yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pertimbangan bersama pihak pemerintah dan masyarakat serta semua stecholder yang ada untuk mencari win win solutions untuk jangka panjang,”kata Dodi.
Kami sampaikan, Lanjut Dodi, saat ini PT.CLM secara kontinyu mengupayakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai yang tertuang di dalam dokumen AMDAL. Tak hanya itu, kami juga Secara rutin melakukan uji laboratorium ke instansi yang independent terhadap kualitas air limbah tambang. Hal ini kami lakukan, sebagai bentuk ketaatan terhadap regulasi yang ada, baik ke instansi ESDM maupun KLHK dan secara rutin dilaporkan kepada instansi terkait.
Dodi juga menanggapi aspirasi penambak yang mengalami dampak hasil produksi bagi penambak yang berada di Desa Wewangriu.
“jika terkait dengan adanya aspirasi masyarakat yang berkembang dimana terdapat petambak mengalami kurangnya hasil produksi bagi petambak Ikan,udang serta rumput laut di desa wewangriu semenjak 6 bulan lalu dimana sungai malili mengalami kekeruhan maka semenjak itu hasil tambak terganggu,” kata Dodi menyampaikan keluhan penambak.
Dodi menanggapi hal tersebut. Menurutnya, “Kami dari PT.CLM mengharapkan mungkin hal ini, segera dilakukan Assesment dengan melibatkan pihak terkait, serta berkompeten lainnya untuk menganalisa apa yang menjadi penyebab utama terjadinya penurunan produksi tersebut. Sehingga, hal tersebut menjadi rujukan untuk dilakukannya evaluasi serta penanganan yang dibutuhkan dengan pelibatan pihak terkait. (*)