Penalutim.com, Luwu Timur – Tamiya Malili Community (TMC) gelar lomba balap mobil Tamiya di Gedung Olaraga (GOR)Malili, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (27/4/2024).
Meski baru pertama kali gelar lomba balap mobil Tamiya, TMC berhasil mendatangkan peserta lomba dari berbagai daerah yang dijuluki sebagai Bumi Batara Guru.
Hal ini karena peminat mobil Tamiya diminati banyak kalangan. Bukan hanya anak-anak, akan tetapi pemuda, perempuan hingga orang tua juga menjadi peminat jenis mainan mobil-mobilan ini. Bukan hanya sekedar hiburan akan tetapi juga bisa melatih otak berkonsentrasi.
“Bisa melatih otak untuk konsentrasi lewat merakit mobil satu per satu bagian,” kata Taufik, ketua pelaksana lomba balap mobil Tamiya jenis salah satu pecinta mobil Tamiya Nascar Flyoper Tiga Roda saat ditemui di Gedung Olahraga (GOR) Malili, Sabtu (27/04/24).
Ada 15 tim yang ikut berpartisipasi bertarung dalam lomba Nascar Flyoper Tiga Roda ini. Tak hanya diikuti tim dari Kabupaten Luwu Timur. Tetapi juga diikuti oleh tim dari kabupaten selain Luwu Timur, bahkan dari luar Provinsi Sulawesi Selatan.
Seperti dari Kabupaten Polmas, Provinsi Sulawesi Barat, dari Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Tim yang datang dari Provinsi Sulsel, mulai dari Kabupaten Luwu Utara, Wajo, Sidrap, Soppeng, Enrekang, Pinrang, Kota Parepare, dan Kota Makassar.
Para tim mengambil tempat sendiri di dalam gedung. Masing-masing punya boks peralatan. Isinya bermacam-macam. Mulai dari sparepart Tamiya, hingga kunci-kunci. Yah, mirip perlengkapan seorang mekanik.
Di arena, masing-masing tim juga punya joki. “Tidak sembarang juga ini jokinya. Kalau kena mental, banyak hal bisa terjadi. Biasa salah pasang baterai. Mobil justru lari mundur. Ini karena Jokinya sudah kena mental,” kisah Taufik sembari menyaksikan pertandingan berlangsung.
Mainan mobil Tamiya Corporation yang didirikan oleh Yoshio Tamiya pada tahun 1946 ini berhasil mencuri perhatian publik. Begitu digemari. Apalagi, teknologinya terus berkembang. Banyak jenis mobil Tamiya.
Menurut Taufik, Nascar Tiga Roda salah satunya. Lainnya, ada Tamiya Side Dumper (Tamiya Ori Modifikasi dengan tambahan alat pemberat bagian samping). Kemudian, Max dumper (Tamiya Ori Modifikasi dengan tambahan alat pemberat yang ditempatkan secara bebas).

Ada lagi STB (standar Tamiya box), STB Plus (standar Tamiya box bisa ganti geer), STO (standar Tamiya original, harus mereka Tamiya), STB Bro (bisa modifikasi tetapi sesama chasis), Sloop (karbon juga tapi ada tambahan pemberat), dan Nascar speed (Tamiya super cepat. Chasis-nya dengan tambahan penguat karbon).
“Kalau saya mainnya di nascar speed. Ini mobil Tamiya paling cepat. Uji skil mekanik di sini bermain. Karena semua perangkat berpengaruh. Bahkan cuaca ikut berpengaruh terhadap kecepatan mobil,” beber Taufik sambil melirik salah seorang timnya merakit mobil Tamiya.
Mekanik TMC ada mengukur chasis, menghaluskan roller, hingga mengikis ban. “Sekian mili ukuran ban itu berpengaruh terhadap kecepatan. Cuaca harus kita sesuaikan. Kami pengalaman saat tanding di Kabupaten Enrekang. Cuaca dingin. Betul mobil justru lambat. Biasanya dapat 19 detik. Saat main di Enrekang justru selalu melebihi 30 detik. Baterai yang kena,” ungkapnya sambil tersenyum.
Yoshio Tamiya sesungguhnya mempopulerkan mainan Minu 4WD pada tahun 1980-an di jepang. Bahkan pada tahun 1986, Tamiya mengadakan Kejuaraan Mini 4WD Nasional pertama di Jepang, yang kemudian berkembang menjadi acara internasional.
“Jadi keseruannya ini, bisa melatih otak untuk konsentrasi lewat merakit mobil satu per satu bagian. Untuk tahu serunya, harus memang terlibat dalam hobi ini. Lagian budget-nya tidak terlalu besar,” imbuhnya. (*)