Sikapi Kelangkaan Pupuk Di Luwu Timur, Usman Sadik Lakukan ini

Pena Ekonomi32 views

Penalutim.com, Luwu Timur – Petani di Kabupaten Luwu Timur keluhkan kelangkaan Pupuk Bersubsidi. Wakil Ketua dua DPRD Kabupaten Luwu Timur, H.Usman Sadik, S.Sos, M.Si, ambil sikap.

Kepedulian Usman Sadik sebagai Wakil Rakyat terhadap Petani Luwu Timur dengan melakukan kunjungan kerja di Kementerian Pertanian menyampakkan aspirasi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi bagi masyarakat Petani Luwu Timur

Hal ini dilakukannya bersama Komisi dua DPRD  serta Kepala Bidang Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Senin (4/2/2024).

“Kami bersama teman-teman komisi dua DPRD serta Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur melakukan kunjungan kerja ke Kementrian Pertanian RI, menyampaikan aspirasi masyarakat petani Kabupaten Luwu Timur terkait aspirasi kelangkaan pupuk bersubsidi yang suda 2 tahun ini dikeluhkan masyarakat,”kata Wakil ketua dua DPRD Kabupaten Luwu Timur, H.Usman Sadik, S.Sos, M.Si kepada Penalutim.com, Sabtu (9/2/2024).

Kunjungan Komisi 2 DPRD Lutim di Kementerian RI

Menurut Usman Sadik. Kunjungan kerja yang dilakukan komisi dua DPRD merupakan salahsatu bentuk keseriusan teman-teman anggota DPRD dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat dalam mengawal aspirasi masyarakat khususnya aspirasi para petani di Kabupaten Luwu Timur.

“ini adalah langkah tindak lanjut mengawal aspirasi petani kita yang mengaspirasikan soal kelangkaan pupuk bersubsidi. Berdasarakan dialog kami bersama Kementrian Pertanian ternyata kelangkaan pupuk bersubsidi ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Luwu Timur. Tapi, kelangkaan ini terjadi di seluruh Indonesia,”jelas Usman Sadik yang juga sebagai ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Luwu Timur.

Usman Sadik menyebutkan Kementrian Pertanian RI akan menganggarkan tahun ini (Tahun 2024) sebesar 4 Triliun dan Kabupten Luwu Timur akan mendapatkan bagian sebesar delapan persen dari angka 4 Triliun tersebut.

“Kami paham kondisi petani kita saat ini yang tentu dengan kelangkaan pupuk ini berdapak dengan target produksi para petani kita. Olehnya itu permasalahan ini segera diatasi dengan solusi. Dan solusinya ya ini kami langsung ke Kementrian RI dan inilah hasilnya,”jelasnya. (RM)