Krisis Air Bersih, Pemerintah Surati PT Vale Lautan Ibu-Ibu Akan Padati Kantor Camat

Daerah, Lutim1,148 views

Penalutim.com, Luwu Timur – Kemarau Panjang berdampak pada kebutuhan air bersih. Masyarakat mengalami Krisis air bersih, cuaca kian panas serta naiknya harga air bersih mahal.

Hal inilah yang dialami masyarakat terdampak tambang nikel di Kabupaten Luwu Timur khususnya di dua kecamatan yakni Malili dan Wasuponda

Keluhan masyarakat di dua wilayah kecamatan ini diaspirasikan dengan berbagi cara agar mendapat simpati dan kepedulian dari pihak terkait. Salah satu cara yang digunakan oleh masyarakat dengan menggunakan media sosial yakni Facebook.

Selain itu, ada juga yang melakukan aksi Unjuk Rasa (UNRAS) di depan kantor cabang PDAM di Kecamatan Wasuponda. Masyarakat terdampak operasional tambang Nikel milik PT Vale ini juga menuntut PT Vale agar memberikan geratis air bersih sebagai bentuk tanggung jawab sosial PT Vale di wilayah Wasuponda, UNRAS ini digelar di pertigaan depan Tugu Nanas, Wasuponda, Rabu (25/10/2023).

Hal ini didasari karena menurut masyarakat air PDAM tidak layak konsumsi dan harganya mahal. Sementara di wilayah Kecamatan Nuha dan Towuti kabarnya telah menikmati gratis air bersih dari PT Vale.

Potret Zat Kapur Air di Kecamatan Wasuponda

Tuntutan masyarakat wilayah kecamatan Wasuponda terkait gratis Air Bersih ini direspon oleh pemerintah kecamatan Wasuponda secara serius dengan menyurati Direktur external PT ValeVale untuk hadir dalam pertemuan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 November 2023 di kantor camat Wasuponda.

Sengsarakan Buruh dan Kontraktor Lokal, Pemkab Lutim Surati Sejumlah Direktur PT Vale

Menanggapi hal ini, ketua Forum Solidaritas Masyarakat Wasuponda (FSMW), Rahmat Rahim akrab dipanggil Ucok mengatakan pertemuan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 November 2023 di kantor Camat Wasuponda itu akan diramaikan dengan lautan Ibu-ibu.

“Pokonya nanti saya goyangkan ibu-ibu wasuponda untuk turun ramaiakan di tgl 1. Pokonya lautan ibu-ibu,” kata Ucok meneruskan pesan WA salah satu Ibu-ibu kepada Penalutim.

Lebih lanjut, Ucok mengatakan ngeri-ngeri memang. Pasti ibu-ibu yang paling semangat ini kalau masalah air. Sampai-sampai, saya ditahan di tenga jalan protes maslah air.

Selain ketua FSMW, Pemerhati masyarakat terdampak tambang PT Vale, Risal Mujur mengatakan, Masyarakat Kecamatan Wasuponda menuntut agar masyarakat Wasuponda juga merasakan geratis air bersih yang diberikan oleh PT Vale. Alasan mendasar Kecamatan Wasuponda layak diberikan gratis air bersih, karena PT Vale memiliki 2 aset besar di Kecamatan Wasuponda yakni PLTA milik PT Vale yang berada di Desa Balambano. Airnya digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air untuk operasional tambang Nikel PT Vale.

“Ingat dua PLTA PT Vale itu berada di Kecamatan Wasuponda, Desa Balambano. Tapi saat ini masyarakatnya mengalami krisis air bersih bahkan mereka harus beli dengan harga yang lumayan mahal. Hingga saat ini tidak ada upaya pemerintah setempat maupun upaya PT Vale untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih,” Tegas Risal Mujur

“Pada tanggal 3 Oktober tim PT Vale dengan menunjukan keseriusannya langsung ke lapangan dengan maksud cek lokasi sumber air. Hanya saja entah faktor apa saat itu pemerintah Kecamatan kabarnya menolak dalam artian menunda. Hal ini juga sempat kami bahas di mediasi aksi demo kami yang pertama pada tgl 9 Oktober menurut camat Wasuponda saat kuajukan pertanyaan terkait tindakan lanjut keseriusan pemerintah menerima itikad baik PT Vale memberikan fasilitas gratis air bersih. Pak camat mengatakan nanti ya setelah saya tidak sibuk dan kita adakan pertemuan dengan kepala desa di wikayah Kecamatan Wasuponda. Hingga saat ini belum ada tindak lanjut tersebut,”papar Risal Mujur dalam Facebooknya , Rabu (25/10/2023). (RS)