Penalutim.com, Luwu Timur – Petani merica di blok tanah malia Kecamatan Towuti, Luwu Timur, melakukan aksi demo, menolak perluasan area pertambangan PT.Vale di blok tersebut.
Massa aksi yang terdiri dari, petani merica dan emak-emak, blok Tanamalia meminta PT.Vale agar menghentikan rencana perluasan tambang nikel di pegunungan Lumereo.
Salah seorang massa aksi dalam orasinya, meminta agar aktivitas eksplorasi PT Vale Indonesia di Blok Tanamalia, tidak dilakukan karena berdampak pada pengrusakan lahan perkebunan yang mengakibatkan, petani merica di daerah tersebut kehilangan lahan perkebunan.
“Kami meminta pihak PT.Vale untuk menghentikan aktifitas perluasan area tambang di blok tana Malia, serta mengeluarkan Loeha raya dari area konsesi”pintanya.
Petani Lada di areahLoeha Raya menolak, pertambanga diareah itu, karena dapat menghilangkan sumber dan mata pencarian masyarakat di blok Tanamalia.
Aksi tersebut mereka lakukan, merupakan bentuk penolakan keras terhadap aktivitas eksplorasi dan rencana perluasan tambang PT. Vale Indonesia di Tanamalia.
Tidak hanya itu, Petani Merica juga mengingatkan, kepada semua pihak bahwa penolakan mereka terhadap aktivitas PT Vale Indonesia, di Blok Tanamalia adalah upaya untuk mempertahankan sumber kehidupan utama masyarakat di Loeha Raya.
“Ingat, berkebun merica adalah sumber utama perekonomian kami disini. Kebun merica juga lah yang dapat menopang perekonomian kami, serta dapat menyambung keberlangsungan hidup kami”terangya.
Selain berdampak terhadap ekonomi, juga dampak lain yang dirasakan masyarakat Loeha Raya ketika aktivitas pertambangan nikel d Blok Tanamalia berjalan.
“Aktivitas pertambangan tidak hanya menggerus sumber perekonomian kami, tapi juga berpotensi memberi dampak pada sumber air. Bahkan juga berpotensi menimbulkan bencana alam”tutupnya.
Terkait persoalan tersebut, pihak managemen PT.Vale yang di hubungi Penalutim.com, melalui via WhasApp Kamis (3/8/2023), namun belum ada respon.(Din)