Penalutim.com, Luwu Timur – Terkait pemberitaan yang viral di media sosial, dimana ada sejumlah siswa SD dan SMP mendorong mobil Bus sekolah yang mereka tumpangi mogok di tengah jalan, tepatnya di jalan poros desa Sorowako Kecamatan Nuha.
Menanggapi kejadian tersebut, kepala dinas (Kadis) Perhubungan, A. R.Salim mengatakan, kejadian semacam itu tidak ada yang menginginkan.
Menurut dia kejadian tersebut diluar kendali atau tidak di sengaja, apalagi kondisi mobil sudah tua.
Meski demikian pihaknya memastikan proses perbaikan dan pemeliharaan rutin sering dilakukan, hingga mobil bus dipastikan layak jalan.
“mobil imogok ditengah jalan itu tidak ada unsur kesengajaan, guna menghindari gangguan bagi pengguna jalan lainnya, maka mobil itu perlu digeser dan tidak bertujuan meminta ke anak sekolah mendorong mobil bus ini, mereka hanya spontanitas, rasa ingi tolong menolong”ungkapnya pada media ini Kamis (8/6/2023) kemarin di kantornya.
Lebilanjut A.R Salim menjelaskan, kemungkin anak-anak bersemangat untuk membantu dan pasti tidak ada yang meminta mereka mendorong mobil tersebut.
Pihaknya telah meminta klarifikasi dari sopir bus sekolah tersebu, tidak ada yang meminta para siswa itu untuk mendorong mobil tersebut, untuk digeser ke tepi jalan.
” saat kejadian saya memerintahkan staf saya, untuk langsung ke lokasi dan mengecek sekaligus menghubungi jasa servis dan saat itu juga mobil berfungsi kembali,” terangnya.
Ia berharap kedepan tidak ada lagi kejadian serupa, pihaknya memastikan tidak ada lagi anak sekolah terlibat mendorong mobil.
Ia menegaskan apabila terjadi lagi hal serupa, perlu biarkan saja kendaraan tersebut di lokasi nantinya tim teknisi yang akan mengatasinya.
Saat disinggung mengenai anggaran pemeliharaan kendaraan, A R Salim mengaku proses pemeliharaan kendaraan rutin dilakukan.
“Kalau persoalan mogok secara tiba-tiba ya’ namanya juga kendaraan yang sudah tua siapa pun tidak ada yang menginginkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur, Erwin R Sandi menyangkan kejadian tersebu
Erwin R Sandi menyebut, berdasarkan informasi dari warga, mobil bus sekolah milik Dishub kerap mogok bukan kali ini terjadi.
“Kami memiliki data anggaran untuk Dishub tahun 2022, pemkab Luwu Timur telah menganggarkan untuk biaya beban jasa service, beban penggantian suku cadang, beban jasa KIR, bus sekolah dan biaya BBM, oli, pelumas bus sekolah sebesar Rp 464.400.000 yang bersumber dari APBD,” katanya”ungkapnya.(UDIN)