Ramai Dikunjungi AJB Tiba-tiba Tutup, Perdes Penyebabnya

Penalutim.com, Luwu Timur – Wisata Arung Jeram Balambano  (AJB) harus tutup dikarenakan AJB masih Ilegal. Hal ini tentu sangat disayangkan karena para wisatawan banyak yang ingin berkunjung dan menikmati AJB.

Bahkan AJB yang sempat Viral di Media Sosial ini telah ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.

Potret-Pengunjung-AJB

Menurut Pemuda Balambano, Herman,  AJB harus tutup karena masih illegal dan konsep pengelolaan wisata ini belum jelas. Padahal, AJB ini suda ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. AJB ini adalah sumber  ekonomi baru  di wilayah Desa Balambano. Hanya saja kami tidak berani mengelolanya kalau masih illegal dan system pengelolaannya tidak jelas.

“Kalau kami mengelolanya dan mengambil keuntungan dari tarif masuk, tarif parkir kendaraan dan lain-lain. Itukan kami melalukan pungutan liar (Pungli) yang tentu hal tersebut melanggar aturan. Kalau kami tetap lakukan itu, kami tidak mau ditangkap polisi. Olehnya itu, lebih baik kami tutup saja untuk sementara hingga wisata ini dibuatkan perdesnya dan system pengelolaannya jelas serta diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur,” tutur Herman

Potret Arung Jeram Balambano

Selain Pungli, lanjutnya, kami juga kawatir dengan resiko pengelolaan wisata ini yang masih Ilegal. Ya, yang namanya musibah kita tidak tau kapan terjadi, bagaiamana terjadi dan di mana terjadi. Kalau misalkan yang kita tidak harapkan terjadi, misalkan anak kecil hanyut atau musiba lainnya tanpa pengawasan yang jelas oleh pengelola. Siapa yang akan tanggung resikonya? ya itukan pasti kami pemuda yang kenna.

Olehnya itu, lanjutnya lagi,  kami berharap kepada pemeritah desa Balambano termasuk BPD nya  agar serius bertindak membuat Perdes Wisata ini, agar wisata ini segera  produktif memberi manfaat kepada masyarakat secara ekonomi. Bagunan wisata di Desa Balambano ini tidak mubassir

Kalau hal ini tidak segera dituntaskan.  Maka, bangunan sarana wisata dari PPM PT Vale hanya buang-buang anggaran saja, Karena tidak produktif memberi manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian Pemdes Balambano dinilai tidak serius mengelolah gagasan wisata yang diberikan oleh Pemuda Balambano Peduli Kampung (PBPK) kepada Pemdes Balambano dan terkesan tidak mampu dan tidak punya kapasitas membuat Perdes, tegas Herman.

Potret Arung Jeram Balambano

Pendamping Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale, Andi Narwis mengatakan wisata AJB ini yang menjadi kendala adalah Perdesnya belum ada. Sehingga pemuda Balambano tidak ingin ambil resiko mengelola wisata AJB yang statusnya masih Ilegal.

“Sisa perdesnya ini pak. Senin, kami rencana utuk opname penyelesaian, nanti berita acaranya kami copy kan ke pak Desa Balambano, sebagai bukti bangunan sarana wisata telah rampung,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Balambano, Muhammat Ronal M berpendapat, bahwa terkait perdes itu mudah saja dibuat, selesaikan dulu bangunan sarana wisata AJB. Kalau suda selesai, baru kita buatkan perdesnya.

“Besok saya ke Balambano meninjau bangunan sarana wisata AJB,”kata Ronal

Pencetus wisata AJB Risal Mujur menanggapi pendapat Kepala Desa Balambano. Menurut Mujur, hasil rapat kordinasi yang pernah dilaksanakan di Kantor Desa Balambano komitmennya tidak demikian. Jadi kita itu telah komitmen pada saat itu, bahwa tidak adalagi kendala lapangan terkait wisata AJB. Sembari bangunan fisik sarana wisata berjalan, kita pararelkan dengan melengkapi legalitas yang masih kurang dan itu tertuang dalam berita acara yang dihadiri oleh Pemdes, Pemda Lutim dan PT Vale.

“Hingga saat ini, kami belum melihat langkah taktis Pemdes Balambano membuat perdes. Yang kami sangat sayangkan ini, ketika sarana wisata yang bersumber dari PPM PT Vale ini rusak belum diresmikan dan belum memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Padahal membangunan komunikasi ke PT Vale untuk melaksanakan PPM PT Vale juga di Desa Balambano itu tidak mudah, kami perjuangkan ini sekitar 3 tahun lebih baru WC/Ruang Ganti, Jalan Setapak dan 3 Gazebo ini dibangun di Lokasi AJB itupun juga diwarnai dengan dinamika perjuangan,” jelas Mujur.

 

Penulis : Anto

Editor : Redaksi

Foto : Mujur