Penalutim.com, Luwu Timur – Kepala Dinas Kominfo-SP Kabupaten Luwu Timur, H. Hamris Darwis mengungkapkan di tahun 2022 ini sebanyak 8 desa dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur yang selama ini masuk wilayah blank spot akan segera terlayani jaringan seluler, melalui pembangunan menara telekomunikasi oleh operator seluler melalui program non 3T (Kementerian Kominfo RI). Menara telekomunikasi ini diharapkan dapat difungsikan pada bulan Agustus 2022 mendatang.
Kedelapan wilayah blankspot tersebut meliputi ; Desa Batu Putih (Burau), Desa Tarabbi (Malili), Desa Kawata, Parumpanai, dan Balambano (Wasuponda), Desa Masiku (Towuti), Desa Nuha dan desa Matano (Nuha).
“Khusus untuk Desa Matano, selain dilakukan percepatan pembangunan menara kita juga telah berkoordinasi dengan pihak provider telekomunikasi (telkomsel) untuk memasang BTS Temporary di Desa Matano terkait kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022,“ terang Hamris.
Sementara Kepala Bidang Telematika dan Persandian Dinas Kominfo-SP, Arief Fadillah Amier juga menjelaskan bahwa, untuk Desa Batu Putih (Burau) operator seluler yang akan melayani wilayah tersebut adalah SmartFren, sedangkan di Desa Masiku menara telekomunikasinya dibangun oleh Daya Mitra Telekomunikasi dengan operator seluler telkomsel.
Selanjutnya di Desa Tarabbi, Parumpanai, Kawata, Balambano, Nuha, dan Matano dibangun oleh PT. Protelindo dengan operator seluler Indosat. “Kami berharap menara komunikasi tersebut dapat beroperasi penuh pada bulan Agustus tahun 2022,” kata Arief.
Dengan masuknya jaringan seluler di 8 desa tersebut diatas, maka tersisa 1 desa yang saat ini masih blankspot yaitu Desa Ujung Baru di Kecamatan Tomoni. “Saat ini pihak Dinas Kominfo-SP berfokus untuk menangani wilayah tersebut,” tandas Arief.
Sumber : Wartalutim
Editor : Redaksi
Foto : Wartalutim