Penalutim.com, Luwu Timur – Bantuan alat mesin pertanian (Alsinta) yang diberikan PT Vale ke masyarakat di Kawasan 3 (tiga) pemberdayaan yang meliputi desa Matano, Kawata dan Parumpanai, kecamatan Wasuponda, pada Maret lalu telah beroperasi dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan Lasarus, Ketua Bumdesma Monuwo pada kegiatan Roadshow & Coaching Bumdesma di desa Kawata pekan lalu.
“Kami selalu memperbaiki sistem (lembaga) supaya bagaimana alat ini dapat digunakan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di Desa kami. Karena persawahan di sini sangat luas. Sebelum ada alat dari PT Vale ini sawah hanya tinggal begitu saja. Kedepan dengan adanya alat ini semoga dapat terus bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Lasarus.
Meski diakui telah memberikan manfaat bagi masyarakat kalangan petani, namun Lasarus mengaku Bumdesma belum dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang ingin menggunakan mesin Combine ataupun Handtractor. Menurutnya hal ini dikarenakan adanya kendala jaringan atau signal dalam proses komunikasi masyarakat dengan Bumdesma ataupun antar pengurus Bumdesma.
Pasalnya, masyarakat yang ingin menggunakan Alsinta harus melakukan pendaftaran 10 hari sebelum alat digunakan. Setelah itu Ketua Bumdesma harus berkoordinasi dengan Sekretaris, Bendahara, dan juga operator mesin untuk memastikan kondisi lahan, biaya operasional, dan kesiapan tenaga operator.
“Kami menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan di dalam Bumdesma, dikarenakan persoalan komunikasi yang terkendala oleh jaringan. Di dusun saya, jaringan tidak ada. Jadi untuk koordinasi dengan teman-teman itu berat sekali. Itu salah satu kendala. Jadi saat ini kami berusaha menjalankan saja lembaga usaha ini sambil berjalan, sambil mencari solusi,” ujar Lasarus.
Lasarus juga mengaku Bumdesma Monuwo masih membutuhkan pendampingan dan perkuatan lembaga agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. ”Kami masih butuh pendampingan dan pelatihan terkait pembukuan dan sebagainya supaya Bumdesma bisa bekerja dengan baik dan tidak ada komplein dari masayarkat,” harapnya.
Lasarus juga mengatakan bahwa Alsinta yang merupakan bantuan dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) tersebut dapat digunakan oleh seluruh masyarakat di Kawasan 3 wilayah pemberdayaan PT Vale. Namun jika kondisi padi belum siap panen, maka alat juga tidak dapat digunakan.
Selain itu, kendala teknis lainnya dalam pemanfaatan Alsinta yaitu kondisi tanah yang dalam dan berlumpur di lahan persawahan masyarakat. Hal ini membuat operator mesin kesulitan dalam mengoperasikan mesin, membuang waktu, dan menimbulkan resiko kerusakan yang tinggi pada mesin.
Menanggapi hal tersebut, Laode Muhammad Ichman, Senior Koordinator PPM-PKPM PT Vale mengatakan ke depan sebelum menggunakan Alsinta ini kita lihat terlebih dahulu berapa luasan lahan kering dan lahan basah. “Kalau combine yang ada tidak memadai untuk kondisi sawah yang dalam, jangan dipaksakan, karena bisa menimbulkan kerusakan dan biaya operasional tinggi. Kita akan coba cari alternatif untuk masalah ini,” tuturnya.
Kemudian Ichman juga menjelaskan, Alsinta yang diberikan untuk masyarakat tersebut adalah untuk membantu para petani agar dapat panen tepat waktu. “Selain itu juga agar bisa menjadi pendapatan untuk Bumdesma, supaya bumdesma berkembang, bisa mengakomodir kepentingan petani, dan membawa kesejahteraan bagi masayarakat di tiga desa ini,” harapnya.
Penulis/Editor : Risal Mujur
Foto : Redaksi