Oleh : Haerawati (Kader Sekolah Literasi Inspiratif)
Penalutim.com, Luwu Timur – Tuak atau yang lebih akrab disebutkan warga Luwu Timur “Ballo” merupakan salahsatu jenis minuman khas dari Kabaputen Luwu Timur. Minuman ini berasal dari air pohon Aren yang dikelola oleh masyarakat Luwu Timur terkhusus masyarakat Kec.Wasuponda. Masyarakat mengelolanya menjadi 2 jenis minuman. Ada yang rasanya manis dan ada juga yang pahit. Konon, minuman ini juga merupakan obat tradisional yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit jika dikonsumsi secara wajar.
Hanya saja, Ballo yang rasanya pahit ini, jika dikonsumsi berlebihan bisa membuat orang mabuk dan hal ini sering digunakan sebagian masyarakat sebagai minuman untuk mabuk-mabukan.
Di Wasuponda, Ballo sudah cukup akrab untuk dikonsumsi oleh sebagian masyarakat pada ceremony tertentu. Misalnya, pada perayaan pernikahan telah menjadi tradisi hadirnya Ballo diantara para tamu yang menhadiri acara di malam hari.
“Sudah menjadi hal lumrah untuk warga minum-minum ketika berkumpul saat pesta” ujar Bapak Antonius di Wasuponda, Minggu (5/12/2021). “Sebenarnya, minum-minum itu tidak masalah asal tidak berlebihan. Jika berlebihan itulah yang akan membuat kejadian yang tidak menyenangkan,” Lanjut Antonius.
Selain pada perayaan tertentu, minum-minum juga terjadi apabila angka pengangguran tinggi. Dengan kurangnya pekerjaan, maka orang-orang akan cenderung berkumpul untuk melakukan sesuatu yang dapat mengusir rasa jenuh. Nah, pada saat inilah, kejadian kriminal besar kemungkinan terjadi. Bisa jadi kolaborasi antara mabuk dan judi, tuak dan pergaulan bebas, atau tindakan lainnya. Semua bisa dipicu karena kurangnya aktivitas.
Ada baiknya pemerintah setempat dapat memberi banyak alternatif penyaluran energi penduduk, agar mencegah terjadinya tindak kriminal.
Editor : Redaksi
Foto : Buliran.com