Karena Ulah PT CLM Sungai Malili Berlumpur Merah, Masyarakat : Selamatkan Sungai Malili

Daerah444 views

Penalutim.com, Luwu Timur – Tagar #SelamatkanSungaiMalili menjadi viral di sosial media Facebook, hal tersebut dilakukan oleh ratusan masyarakat Luwu Timur pasalnya Sungai Malili yang merupakan Ikon Ibu Kota Malili nampak tidak sejernih biasanya. Justru nampak keruh akibat lumpur merah.

Keruhnya Sungai Malili ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Namun, suda sering terjadi. Pada bulan maret 2021 masyarakat menduga penyebab keruhnya Sungai Malili itu disebabkan karena adanya aktivitas Perusahaan tambang yakni PT.Citra Lampia Mandiri (CLM) di wilayah Lampia, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Seperti yang dilansir Penalutim.com pada Kamis (25/02/2021) dan  Selasa, (16/03/2021).

BACA : Diduga Sebagai Pelaku Pencemaran Sungai Malili, PT CLM Angkat Bicara

BACA : Pencemaran Sungai Malili, Warga : Usut Tuntas Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

Menanggapi hal tersebut, ratusan masyarakat Luwu Timur kabarnya, akan gelar aksi damai di Malili, besok Kamis  (25/11/2021). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes warga meminta pertanggung jawaban pihak terkait atas dampak yang menimpa Sungai Malili menjadi keruh.

“Hari ini adalah aksi prakondisi menyikapi kondisi Sungai Malili yang nampak keruh beberapa hari ini. Besok kami akan melakukan aksi damai menyampaikan aspirasi terkait kondisi Sungai Malili saat ini. Saya hadir di sini karena tersentuh melihat kondisi Sungai Malili yang nampak keruh, sebagai bentuk kepedulian saya hadir hari ini dan juga besok bersama teman-teman menyampaikan aspirasi” ungkap orator aksi di atas jembatan Sungai Malili, Rabu (24/11/2021).

Sementara itu, PT.CLM yang diduga oleh masyarakat sebagai pelaku terjadinya Sungai Malili menjadi keruh, mengakui hal tersebut dan PT.CLM menjelaskan penyebab utama hal tersebut terjadi sekaligus menyampaikan permohonan maafnya.

“Akibat curah hujan yang tinggi tersebut membuat kolam sedimen pond yang berada di blok Kande Api meluap tak bisa menampung limpasan air yang cukup tinggi, mengakibatkan terjadi kekeruhan sampai ke sungai Malili. Kami minta maaf, atas kejadian ini” Ujar Ahmad Suparna Kepala Teknik Tambang PT CLM dalam keterangan tertulisnya. Senin (22/11/2021 ).

Sekarang, lanjut Ahmad, pembenahan sementara dilakukan. Seluruh Vendor yang terdiri dari GVK, Magatti, BUMD, GAl, APMR sudah mengerahkan alat beratnya untuk melakukan pembenahan kolam sedimen.

Direktur PT GVK dalam keterangan tertulis, Arfah mengaku untuk mengatasi limpasan air yang cukup tinggi akibat curah hujan, perusahaannya siap mengerahkan alat berat berapa pun yang dibutuhkan.

Sebagai putra daerah ia juga tidak mau menambang dan dampak lingkungannya meresahkan warga utamanya warga Malili. Dia mengakui curah hujan memang sangat tinggi olehnya itu untuk mengatasinya kami semua sepakat untuk membenahi setlingpond yang bisa menampung curah hujan yang tinggi .

”Biar mi GVK tidak beroperasi untuk sementara waktu asal kita benahi dulu setling pond, saya juga punya tanggung jawab moral sama warga utamanya di Labose dan sekitarnya” Ujar Arfah .

Kepala Bidang Penaatan Lingkungan Nasir Dj turut berkomentar atas tindakan yang dilakukan oleh PT.CLM bersama Vendornya.

“Pembenahan ini setidaknya sudah membuat perubahan warna air yang mengalir di Sungai Malili, jika sebelumnya berwarna orange pekat, pada Senin Sore sekitar pukul 15.00 Wita kondisi air di Sungai Malili mulai berangsur jernih,” jelas Nasir seperti dilansir okson.id, Senin (22/11/2021).

 

Penulis : Mujur

Editor : Redaksi

Foto : Fb Ard Rauf & okson.id