Tingkatkan Status Gizi Bayi dan Anak, Dinkes Lutim Gelar Orientasi PMBA

Penalutim.com, Luwu Timur – Dalam rangka meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada bayi dan anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan kegiatan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Tingkat Kabupaten di Hotel I Lagaligo, desa Puncak Indah, Kecamatan Malili.

Kegiatan yang dilaksanakan selama Tiga (3) hari (28-30 September 2021) tersebut, menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yakni Irsa Tamru, SKM. M.Kes dan Erni, DCN. MPH. selaku Fasilitator PMBA.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dari kegiatan ini ialah Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Pengelola Gizi dan Pengelola Kesehatan Anak di Puskesmas dalam Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Meningkatkan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif, Meningkatkan Cakupan Pemberian MP-ASI, dan Menurunkan angka prevalensi gizi kurang, gizi buruk dan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, dr. Rosmini Pandin, MARS. mengatakan, berbagai permasalahan kesehatan sangat berkaitan dengan masih tingginya masalah gizi, baik masalah kurang gizi ataupun gizi lebih. Dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan dan gizi, katanya lagi, maka perlu dilakukan kebijakan percepatan perbaikan gizi yang di fokuskan pada periode 1000 HPK.

“Salah satu upaya dalam percepatan perbaikan gizi pada 1000 HPK adalah strategi pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang sangat penting untuk tercapainya kondisi gizi dan kesehatan yang baik pada ibu, bayi dan anak sejak usia dini,” tutur dr. Rosmini.

Masih kata dr. Rosmini, stunting atau masalah gizi lainnya merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disebabkan karena pada masa bayi dan anak tidak mendapatkan asupan dengan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak.

“Berdasarkan dokumen global strategi for infant and young child feeding (IYCF) merekomendasikan pola pemberian makan terbaik bayi dan anak sampai usia 2 tahun yaitu; memberi kesempatan kepada bayi untuk inisiasi menyusui dini (IMD), menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, mulai memberi makanan pendamping ASI yang bergizi sejak usia 6 bulan, dan meneruskan menyusui sampai anak berusia 24 bulan atau lebih,” imbuhnya.

Untuk itu, mantan direktur RSUD I Lagaligo Wotu tersebut mengajak kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam mendukung kegiatan ini demi terwujudnya generasi emas di Tahun 2045. “Teruslah bersemangat dan bekerjasama membangun Bumi Batara Guru tercinta dalam mewujudkan Luwu Timur Maju dan Berkelanjutan,” tutup dr. Rosmini Pandin.

Adapun peserta pada kegiatan tersebut sebanyak 36 orang yang terdiri dari Tenaga Pengelola Gizi dan Pengelola kesehatan Anak dari 18 Puskesmas di Kabupaten Luwu Timur.

Penulis : Redaksi

Editor : Ning Rahayu

Foto : Redaksi