Petani Lokal Luwu Timur Binaan Pemkab Lutim dan PTVI Produksi Beras Organik Tersertifikasi

Penalutim.com, Luwu Timur- Dalam rangka memajukan dan meningkatkan produktifitas pangan di Kabupaten Luwu Timur, PT. Vale Indonesia Tbk (PTVI) dan Dinas Pertanian Luwu Timur terus berupaya, bekerjasama mengimplementasikan berbagai program, salah satunya program pemberdayaan pertanian, perikanan, peternakan sehat ramah lingkungan berkelanjutan (P3SRLB) dengan berbasis pada teknologi pertanian organik.

Tidak hanya itu, Pemkab Lutim melalui dinas pertanian bekerjasama dengan PTVI juga turut membina beberapa petani yang tergabung dalam
Asosiasi Petani Sri Organik (APSO) Luwu Timur.

Dalam acara Seremonial Panen SRI Organik yang di adakan oleh APSO di Desa Ledu-Ledu, Kecamtan Wasuponda, pada Rabu, (28/08/21), Asisten II Lutim, yang juga menjabat sebagai ketua tim koordinasi kabupaten program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, Senfry Oktavianus mengatakan dalam sambutannya akan pentingnya mengonsumsi hasil pertanian organik.

Menurutnya, dengan cara alami seperti ini sangat banyak hasil yang bisa didapatkan. Kita tidak perlu takut akan adanya kelangkaan pupuk, karena bisa diproduksi sendiri melalui kelompok secara organik dan mandiri. Tuturnya

“Hasil panennya juga aman dan menyehatkan jika dikonsumsi, karena bebas dari pupuk kimia sintetis yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit,” tambahnya

Disisi lain, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Lutim, Amrullah menjelaskan perlunya untuk mengeksiskan gerakan pertanian yang sehat dengan berbasis agro wisata khususnya di Luwu Timur.

Ia mengatakan, kalau bisa, jangan hanya padi saja, tanaman pangan lain juga seperti jagung yang masuk ke perkebunan, perkebunan juga seperti itu. Karena sekarang kita juga sudah punya sampel-sampel seperti Merica/Lada yang kita mau bawa ke organik, Jelasnya.

Lebih lanjut, Amrullah mengatakan, sekarang sudah ada 80 Hektar coklat organik. Didesa beringin jaya, yang juga dibawa binaan kami, dan sudah ada prosesinya. Itu nantinya kita akan jadikan destinasi agro wisata untuk coklat organik. Tambahnya

Namun begitu, proses pengembangan budidaya tanaman yang menggunakan sistem organik, tentu membutuhkan banyak referensi yang harus dijejali oleh para pelaku organik itu sendiri. Apalagi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pertanian bisa dibilang sudah berkembang dengan sangat pesat. Petani harus terbiasa mengonsumsi berbagai macam bacaan, berupa hasil penelitian dan lain sebagainya terkait pertanian organik, agar petani mendapat ilmu tentang cara budidaya tanaman yang baik dan benar dari segi perlakuan, serta dapat memanfaatkan bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar untuk kemudian di olah menjadi pupuk organik dari hasil bacaan dan diskusi.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kab. Lutim, Santri mengungkapkan, Bahwa kami siap membekali para pelaku pertanian organik dengan berbagai macam referensi bacaan terkait dengan pertanian itu sendiri. Sayangnya Kepala Desa tidak hadir, harapan kami, bagaimana bisa menjalin kerjasama dengan desa untuk menyediakan tempat baca berupa perpustakaan desa agar nantinya, buku-buku seputar pertanian dapat di salurkan untuk menjadi referensi pertani dalam bercocok tanam. Ungkapnya

Saat ini, petani lokal Luwu Timur sudah mampu memproduksi beras organik secara mandiri yang diberi label Matano Rice. Beras tersebut dibudidayakan dengan motode System Of Rice Intensification (SRI) organik.

Petani Lokal Luwu Timur Binaan Pemkab Lutim dan PTVI Produksi Beras Organik Tersertifikasi
Beras Matano Rice Produksi Petani Lokal Luwu Timur

Mengenai SRI, Adrian selaku Eksternal PTVI mengatakan, jumlah petugas yang memakai sistem SRI itu masih terbilang sedikit. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk melakukan kaderisasi petani muda khususnya di Luwu Timur. Ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak agar apa-apa yang menjadi tantangan di organik dan peluang bisa lebih besar lagi, itu akselerasinya bisa tercapai. Tegasnya.

Beras Matano Rice juga sudah mendapatkan sertifikasi dari Indonesian Organic Farming Certificatio (Inofice). Beras ini bebas pestisida, pewarna dan bahan kimia lainnya dan di pasarkan melalui toko, reseller dan koperasi. Selain itu, beras organik ini juga sehat dan aman untuk dikonsumsi. Saat ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Luwu Timur dan Karyawan PTVI juga turut mengonsumsi beras produksi petani lokal Luwu Timur ini.

Sekedar untuk diketahui, acara tersebut berlangsung dengan aman dan tertib dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah covid-19.

Penulis : Ismail Samad
Editor : Redaksi
Foto : Ismail Samad