Penalutim.com, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar IKAMI SULSEL, Rahmat Al Kafi, menjelaskan bahwa Otsus Papua tidak berakhir seperti yang sedang diperbincangkan oleh banyak warga Papua.
Hal tersebut menurutnya sebagaimana ditegaskan dalam UU No 21 tahun 2011. Namun, lanjut Kahfi pentingnya ada kolaborasi dalam membangun Papua. Karena di Papua sendiri terdapat banyak warga Sulsel, termasuk IKAMI yang memiliki 5 Cabang dan juga ada KKSS Wilayah Papua tempat para orangtua Sulawesi berhimpun.
“Di sini saya hanya ingin menyampaikan bagaimana IKAMI talk sudah beberapa edisi mengadakan kegiatan seperti ini untuk merespon isu-isu nasional dan kebangsaan dengan lebih jernih. Termasuk dengan isu Papua ini yang ketika hendak diadakan juga menuai berbagai respon yang lain-lain,” ucap Rahmat Al Kafi, Ketua Umum PB IKAMI SULSEL dalam webinar bertajuk OTSUS dan Masa Depan Papua, Kamis (20/08).
Kolaborasi yang dimaksud oleh Alumni Universitas Muhammadiyah Malang ini, adalah dengan membangun gerakan persatuan pemuda se-Indonesia guna dapat menyatukan seluruh elemen kepemudaan.
“Kami memiliki cita-cita ke depan ingin membangun gerakan persatuan pemuda seindonesia. Guna dapat menyatukan seluruh elemen kepemudaan agar isu-isu kedaerahan yang biasanya tidak tertangkap oleh pusat dapat tersalurkan lewat gerakan ini kelak,” kata Kafi.
“Di Papua, saya sendiri melakukan gerakan yang mana ingin melakukan kolaborasi dengan orang-orang asli Papua, dan semua yang peduli dengan Papua,” lanjut mantan Ketua Umum IKAMI SULSEL cabang Malang ini.
Sebagaimana diketahui, Webinar Nasional bertajuk Otsus dan Masa Depan Papua, terselenggara atas kolaborasi PB IKAMI SULSEL, IDN Akademik, dan Forum Jogja Rembuk. Webinar juga menghadirkan sejumlah narasumber penting seperti Anggota DPD RI Yory Raweyai, Staffsus Millenial Presiden RI Billy Mambasar, Dosen IAIN Sorong Prof. Dr. Ismail Suardi Wekke, Ph.D serta Ketua Umum Badko HMI Papua dan Papua Barat Hardi Arifianto.
Penulis : Amir
Editor : Redaksi
Foto : Amir