Penalutim.com, Luwu Timur – Tradisi Pesta panen adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat yang mayoritas petani. Hal ini kerap kali dilakukan setelah padi sudah masak dan siap untuk dipanen.
Panen sendiri artinya pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang, sedangkan Tradisi adalah kebiasaan yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat.
Hal ini sudah menjadi suatu kebiasaan dari suatu negara, kebudayaan, waktu atau agama yang sama. pesta panen sudah dilakukan oleh masyarakat sejak dulu sampai sekarang sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang di peroleh.
Demikian halnya dengan masyarakat dusun Matano, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, mereka telah mengadakan acara syukuran atas hasil panen yang mereka peroleh, acara ini bertempat di Mesjid Babun Nikmat, dusun Matano. Acara yang dihadiri oleh Jumahir selaku kepala desa dusun Matano, Imam Mesjid Desa yakni Ustandz Baharuddin, kepala dusun (Kadus) Matano yakni Rianty Rahman, dan warga dusun Matano sekitar 150 orang.
“Kegiatan rutin ini dilaksanakan pasca panen yang diisi dengan kegiatan ceramah agama dan sambutan, kemudian dilanjutkan acara makan bersama dengan hidangan yg dibawa oleh warga dari rumah masing-masing, ini merupakan ungkapan rasa syukur dari para petani di sini,” ungkap Rianty.
Lanjut Rianty, menyatakan bahwa setelah kegiatan ini akan dilanjutkan dengan musyawarah bersama untuk menentukan waktu turun kembali ke sawah.
Kepada Penalutim.com, Rianty juga menyampaikan jikalau dalam setahun dusun Matano bisa menghasilkan panen sebanyak 2 kali.
Penulis : Hamka Bob
Editor : Amos Jakson
Foto : Hamka Bob