Penalutim.com, Luwu Timur – Tepat di hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun, Bank Indonesia (BI) meluncurkan mata uang baru pecahan senilai Rp 75.000, Senin (17/8/2020). Hadirnya pecahan mata uang baru tersebut sempat menggegerkan jagat maya, bukan karena angkanya yang sama dengan usia tanah air ini, melainkan gambar sejumlah anak yang memakai pakaian adat, pada salah satu sisi mata uang tersebut.
Banyak yang berspekulasi, bahwa salah satu dari anak pada gambar, mengenakan baju adat china. Hal itulah yang menjadi perbincangan di dunia maya. Namun, faktanya baju tersebut merupakan baju adat dari salah satu suku yang ada di Kalimantan utara, yaitu suku Tidung.
Meninggalkan polemik mata uang Rp 75.000, tahukah Anda mata uang pertama di Indonesia? Di awal-awal kemerdekaan Indonesia dahulu masyarakat belum menggunakan mata uang Rupiah seperti yang kita pakai sekarang ini, melainkan mata uang yang bernama ORI (Oeang Republik Indonesia).
ORI merupakan mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pada saat itu pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
Mata uang ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946, dengan wujud uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. Mata uang ORI ini ditandatangani oleh Menteri Keuangan yang pada saat itu menjabat adalah A.A. Maramis, dan pada saat itu juga menyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.
Desain mata uang ORI ini sangatlah sederhana, hanya menggunakan dua warna dan memakai pengaman berupa serat halus dan pertama kali dicetak oleh Percetakan Canisius.
Tokoh yang paling sering tampil pada gambar mata uang ORI ini yaitu Presiden Soekarno. Uang ORI juga memiliki beberapa seri yang di terbitkan dalam waktu yang berbeda, seperti uang kertas seri ORI II yang diterbitkan di Yogyakarta pada 1 Januari 1947. Sedangkan ORI seri III masih diterbitkan di kota yang sama pada tanggal 26 Juli 1947 dan ORI seri baru pada tanggal 17 agustus 1949. Selain itu ORI juga di terbitkan seri Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 1 januari 1950.
Meskipun masa peredaran mata uang ORI ini cukup singkat, namun ORI diterima oleh masyarakat di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah pada masa itu.
Penulis : Ajeng
Editor : Amos Jakson
Foto : Wikipedia