Putra Luwu Timur ini Sukses Pimpin SP 2 Periode

Pena Politik87 views

Penalutim.com, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Sekolah Peradaban (SP) kembali menggelar Musyawarah Luar Biasa (Muslub) dalam rangka pergantian kepengurusan untuk periode 2021-2023. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari mulai dari 15-17 Agustus 2020, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Putra daerah asal Kabupaten Luwu Timur, Ismail Samad secara resmi mengakhiri masa baktinya di organisi tersebut, setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum DPP Sekolah Peradaban untuk periode 2018-2019 dan Periode 2019-2020.

Ismail Samad mengatakan bahwa ini adalah langkah awal baginya untuk terus mengukir prestasi setelah banyak mendapat pelajaran berharga dari organisasi yang secara konsisten mendidiknya. Mulai dari awalnya mahasiswa yang awam minim pengetahuan, hingga bisa selesai dan diberi amanah untuk memimpin organisasi.

“Selama memimpin tentu banyak pelajaran berharga yang saya dapat di Organisasi ini. Disini saya ditempah mulai dari mahasiswa yang minim pengetahuan, hingga bisa selesai, dan diberi amanah untuk memimpin organisasi ini selama dua periode. Tentu, dengan berakhirnya masa jabatan ini, semangat untuk terus berkarya, mengukir prestasi dan mengabdi kepada masyarakat dimana pun itu akan terus tertanam dalam diri, karena begitu cara kami di tempah di organisasi ini,” ujar Ismail dalam pidatonya.

Ismail juga menyampaikan terimakasihnya atas kepercayaan yang sudah diberikan, sekaligus meminta maaf jika selama menjalankan tugas, peran dan fungsi di SP terdapat kesalahan.

Usai Pidato, ketika ditanya soal niatan membangun daerah pasca memimpin SP, Penulis buku “Polical Nuclear: Dari Kemandirian Bangsa Hingga Perdamaian Dunia” ini mengatakan bahwa memimpin daerah itu tentu tidak mudah. Tapi juga tak sesulit yang kita bayangkan.

“Selain harus terjun ke dunia politik praktis, tentu juga harus lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat. Apalagi dalam konteks negara yang menganut sistem demokrasi, dimana rakyat adalah raja tempat seluruh pelayan mengabdi. Bagi saya, aktivis sejati itu adalah mereka siap kembali kedaerahnya untuk membangun dan menjadi pelayan masyarakat,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Subiran Paridamos, Pendiri Sekolah Peradaban sekaligus membuka dan menutup acara.

 

Penulis : Redaksi

Editor : Ning Rahayu

Foto : Netizen