Penalutim.com, Nusa Tenggara Timur – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memajukan potensi pariwisata di Indonesia. Sebab, Indonesia sebagai negara maritim dinilai memiliki selling terbesar di ranah pariwisata.
“Untuk menyambut 75 tahun hari kemerdekaan Republik Indonesia, mari kita bangkitkan wisata nusantara. Sekarang saya berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Tempatnya indah sekali dan luar biasa. Mari kita bersama-sama bangkitkan pariwisata Indonesia,” ujar Maming, saat melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (14/8/2020).
Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu pun mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memajukan potensi pariwisata di Indonesia dengan mengunjungi Labuan Bajo, sebagai salah satu destinasi terbaik di dunia. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli.
“Alam dan lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor terpenting dari sebuah kawasan tujuan wisata,” ucapnya.
Tujuan dari kunjungannya, selain menikmati pariwisata di Labuan Bajo, pihaknya juga ingin memberikan sinyal positif dan memberikan stimulus kepada pelaku pariwisata dan turis bahwa Indonesia sudah siap pasca Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, Labuan Bajo menjadi wisata dunia yang memiliki daya tarik satwa purbakala Komodo. Jika tidak menjaga asetnya, pulau-pulau yang ada akan dikuasai oleh orang asing.
“Regulasi inilah yang saya lihat harus fokus, kepada pemerintah untuk menjaganya, paling tidak, ada asing tapi harus bekerja sama dengan warga lokal, bukan asing yang memiliki. Sehingga, kesejahteraan masyarakat setempat dan asing sama-sama mendapatkan keberhasilan atau kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Jadi, baginya yang harus ditanamkan adalah jangan sampai pulau-pulau dimiliki asing. Maming meminta asing bekerja sama dengan putera daerah untuk mengelola pulau tersebut, sehingga harus ada intervensi dari pemerintah pusat hingga daerah untuk mengajak pengusaha lokal maupun nasional serta investor internasional yang hadir, agar bersinergi dan bisa menjalankan roda pariwisata di Labuan Bajo.
“Kalau pengusaha lokal dilepas, tidak mungkin kita bisa bersaing dengan pengusaha nasional atau internasional. Di lain sisi, harus ada pengembangan sumber daya manusia yang harus dipersiapkan sehingga dapat menopang pariwisata dan warga pun dapat mengambil bagian. Karena jangan sampai banyak hotel, vila atau resort dibangun di Labuan Bajo, tapi yang bekerja disini bukan putera daerah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk mengembangkan pariwisata Indonesia, pihaknya membutuhkan sinergi dengan pihak-pihak yang mumpuni di bidangnya. Menurutnya, HIPMI yang beranggotakan pengusaha-pengusaha muda merupakan organisasi yang tepat untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan pariwisata Indonesia.
“Pengembangan pariwisata Indonesia juga perlu menghidupkan sektor ekonomi kreatif sebagai pendukung daya tarik daerah setempat. Untuk itu, keterlibatan HIPMI ini diharapkan bisa membawa pengaruh baik dalam pengembangan pariwisata di Indonesia,” tuturnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Ning Rahayu
Foto : Ilustrasi