Penalutim.com, Luwu Timur – Gong Politik saat ini mulai memperdengarkan gaungnya di mana-mana, tidak terkecuali di Bumi Batara Guru, Luwu Timur.
Mulai bermunculan berbagai asumsi dan narasi terkait 2 (dua) bakal calon (bacalon) pasangan yang akan berkontestasi berebut kursi kepemimpinan Bumi Batara Guru.
Tim sukses dan pendukung masing-masing bacalon pasangan mengkreasikan ide dan gagasan untuk dilontarkan kepada masyarakat yang kadang tidak mengindahakan lagi norma, sehingga terkesan tidak bertanggung jawab. Kondisi seperti ini sangat dikhawatirkan akan mengoyak sendi-sendi persatuan dan kesatuan, dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu Penalutim.com tergerak atas dasar peduli, mencari tokoh pemerhati sosial kemasyarakatan yang dapat memberikan opini, setidaknya dapat meredam tensi politik yang mungkin saja akan memuncak.
Penalutim.com berkesempatan berbicang dengan Zakaria Bakrie yang kerap disapa Zakaria, untuk mengorek sedikit pandangan-pandangannya sebagai tokoh masyarakat yang pernah berkiprah pada beberapa Organisasi di Kabupaten Luwu Timur.
Baca Juga : Pendidikan Politik Untuk Demokrasi Berkualitas
Kepada Penalutim.com, Zakaria memulai pembicaraannya dengan terlebih dahulu menjelaskan bahwa dalam kapasitasnya (masih) sebagai ASN, dia berusaha netral memposisikan diri, sehingga dia hanya akan mengemukakan hal terkait norma dan etika dalam berdemokrasi.
Menurutnya, ada 3 point yang harus dicermati oleh masyarakat Luwu Timur dan para pendukung kedua pasangan bacalon kandidat, untuk menentukan arah sikap politiknya.
Yang pertama, kita telah ketahui bersama kalau bacalon 01 (Bupati) kedua pasang yang akan bersaing ini masih menduduki kursi pemerintahan sebagai Bupati dan Wakil Bupati yang saat ini masih menjalankan tugas mereka masing-masing.
Sehingga jika hasil evaluasi masyarakat di periode pemerintahan mereka, ada keberhasilan dan atau kegagalan dalam menjalankan program kerja, sebagai konsekuensi dari visi-misi mereka, maka itu akan menjadi tanggung jawab bersama secara proporsional. Catatannya Pengambil kebijakan utama adalah Bupati.
Di point yang kedua, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lutim ini, mengajak masyarakat Luwu Timur agar lebih jeli dalam menentukan sikap politiknya, kenali kedua pasangan ini dan temukanlah pemimpin yang memiliki karakter yang kuat atau “Strong Leader”.
Karena hanya pemimpin dengan karakter kepemimpinan yang kuat yang bisa membawa loncatan-loncatan perubahan dalam pembangunan, tanpa menepikan faktor kecerdasan dan pengalaman.
Masyarakatlah sendiri yang harus memutuskan itu. Tujuannya hanyalah satu, agar Luwu Timur dapat lebih berkembang dan dapat membawa Kota ini menjadi kota Kabupaten yang lebih maju.
Lebih lanjut Zakaria bertutur “pandangan seperti ini saya lontarkan, bukan dalam rangka menggiring opini masyarakat untuk menentukan bahwa yang memiliki karakter Strong Leader adalah MTH atau IBAS, karena setiap individu mempunyai cara, selera, dan kriteria masing-masing untuk menilai. Silahkan masyarakat yang menilai sendiri, siapa yang menurut mereka lebih pantas,”
Dan di point yang ketiga, Zakaria mengajak warga Luwu Timur untuk meyakini bahwa kedua bacalon pasangan pemimpin terebut sedang dalam ikhtiar “menjemput takdir” yang sudah tercatat pada ketentuan Yang Maha Kuasa.
Pasangan siapa pun yang kelak terpilih, maka merekalah paket pemimpin Lutim 2021-2026. Pemimpin untuk semua golongan dan unsur masyarakat. Karena itu, jadikanlah perbedaan pilihan politik menjadi ajang adu program dan sosialisasi dari kelebihan masing-masing kandidat yang dijagokan secara santun dan tidak saling mencederai. Agar di ujung pesta bisa berangkulan kembali.
Namun tak dapat dipungkiri juga bahwa dunia politik tidak akan pernah terlepas dari “intrik” untuk saling memojokkan, saling mencerca, dan saling menjatuhkan.
Semoga para pendukung masing-masing Pasangan bacalon dapat mengotrol diri untuk tidak larut dalam perseteruan yang tajam demi meredam tensi politik. Jika terjadi pelanggaran dalam setiap tahapannya, serahkan pada institusi terkait yaitu, KPU dan Bawaslu. Bukankah figur kedua pasangan bacalon ini adalah sosok-sosok yang santun, dan sangat akrab, Pungkas Zakaria.
Penulis : Hamka Bob
Editor : Amos Jakson
Foto : Amos Jakson