Andalkan Komoditi Lokal, Pegiat UKM Luwu Timur Tetap Eksis

Penalutim.com, Luwu Timur – Sepertinya cita-cita Luwu Timur mencanangkan program Usaha Kecil Menengah (UKM) yakni “One Village, One Product”, (OVOP) terbilang berhasil. Hal ini terlihat dari geliat pelaku UKM di Luwu Timur khususnya di sektor kuliner, jajanan dan ole-ole.

Penalutim.com mendapat kesempatan untuk berbagi informasi dengan pelaku UKM yang ada di kota Malili.

Pegiat UKM yang pertama, berasal dari daerah Trans Malili. Mereka menamai produknya dengan sebutan, “Doa Ibu”. Usaha UKM yang mereka rintis sejak 2013 ini terbilang sangat serius mereka tekuni, hal ini terlihat dari beberapa sertifikat pelatihan, ragam legalitas, hingga pengakuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait sertifikasi Halal telah mereka kantongi.

Usaha yang dirintis oleh ibu Enung Nurhayati bersama anaknya ini, memiliki produk-produk yang menjadi unggulan diantaranya, Keripik Pisang, Keripik Singkong, Kerupuk Bantal, Peyek Kacang dan Cheese Tik.

Enung menjelaskan kepada Penalutim.com jikalau produk yang mereka hasilkan ini tidak lepas dari peran pemerintah daerah dan PT Vale Indonesia yang turut sebagai penyokong pegiat UKM di Luwu Timur, salah satunya usaha Enung ini.

Senada dengan usaha Enung, pegiat UKM yang kedua berasal dari Jalan Nangka Kota Malili. Mereka dengan sangat bangga memberi nama “Batara Bakery” buat usaha yang mereka tekuni.

Batara Bakery ini dijalankan oleh seorang wanita yang dikenal dengan nama, Dwi Nuryani Sepriyanti RM, yang lebih akrab disapa Dwi.

Andalkan Komoditi Lokal, Pegiat UKM Luwu Timur Tetap Eksis
Amos Jakson, Reporter Penalutim.com bersama pemilik Usaha Doa Ibu

Dwi menuturkan kepada Penalutim.com bahwa pemberian nama Batara Bakery ini, karena terinspirasi dari kata Batara Guru yang merupakan julukan dari Kabupaten Luwu Timur.

Usaha yang baru dirintis di tahun 2019 ini, sangat memperhatikan kearifan lokal Luwu Timur. Terlihat dari produk andalan yang mereka pasarkan ke masyarakat. Kue Nastar keju contohnya, semua bahannya diambil dari hasil bumi di Luwu Timur, mulai dari tepung sagu, selanjutnya buah nanas yang langsung diambil dari komoditi petani Luwu Timur dan dijamin tidak menggunakan bahan pengawet serta masih banyak produk jajanan atau kuliner ole-ole yang mereka pasarkan.

Di masa pandemi ini, baik usaha Doa Ibu maupun Batara Bakery sama-sama merasakan dampak yang sangat berarti. Mulai dari bahan pokok yang melonjak naik serta permintaan dari pemasok yang mulai berkurang. Namun bukan pegiat namanya kalau mereka harus kehilangan akal, mereka menerapkan sistem jemput bola ke para pedagang jajanan dan menjajakan produk mereka dengan bantuan sarana berjualan online.

Pegiat UKM ini mempunyai harapan dan cita-cita yang sama agar produk mereka dapat diterima oleh masyarakat luas. Mulai dari pasar lokal, nasional bahkan sampai ke internasional.

Harapan mereka juga sekitaranya pemerintah daerah dan pemerhati UKM serta PT Vale Indonesia yang ada di Luwu Timur tetap mensuport mereka baik itu dengan program pelatihan, sarana dan prasarana pendukung, secara khusus menghadapi problem ekonomi di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sayangnya Penalutim.com belum berkesempatan untuk berbagi informasi dengan ketua UKM yang ada di Luwu Timur.

“Mohon doanya yah, semoga usaha kami bisa lebih berkembang dari apa yang kami terima saat ini,” Pungkas Enung dan Dwi

 

Penulis : Amos Jakson

Editor : Redaksi

Foto : Amos Jakson