Menu

Dark Mode
Prestasi Membanggakan, Kapolri Beri Penghargaan Kepada Polres Lutim Sekretariat DPRD Luwu Timur Ikut Bimbingan Belajar Agama Islam Kejari Ungkap Tingginya Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Lutim, Pelaku dan Korban Ayah dan Anak RDP Listrik Gratis Warga Balambano, DPRD Jadwal 18 Juli, Mujur Minta Dokumen Hibah dan AMDAL PLTA PT Vale Dibuka PT AMM Komitmen Salurkan CSR Singkron Program PT Vale dan Pemda Lutim Kolaborasi Bersama TNI, PT AMM Genjot Tenaga Kerja Profesional

Tokoh

Begini Perjuangan Andi Djemma Mempertahankan NKRI dari Penjajah

badge-check


					Datu Andi Djemma (kedua dari kanan) bersama keluarganya di Luwu, Sulawesi Selatan. Foto Istimewa Perbesar

Datu Andi Djemma (kedua dari kanan) bersama keluarganya di Luwu, Sulawesi Selatan. Foto Istimewa

Penalutim.co.id, Luwu – Andi Djemma, lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 15 Januari 1901, meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 23 Februari 1965 pada umur 64 tahun. Dia adalah Raja (Datu) Luwu, seorang tokoh Indonesia yang berjuang di wilayahnya untuk mempertahankan NKRI dari penjajah. Pada 8 November 2002, Andi Djemma resmi dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Republik Indonesia.

Kedatuan Luwu adalah kerajaan pertama di Sulawesi Selatan yang menyatakan bergabung ke dalam pangkuan republik dan dengan mengusulkan kepada presiden RI satu permintaan yaitu Daerah Istimewa Luwu.

Menjelang kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945, Andi Djemma memimpin ‘Gerakan Soekarno Muda’ dan memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946.

Tanggal itu sekarang diperingati sebagai Hari Perlawanan Rakyat Semesta. Andi Djemma memimpin rakyat Luwu (Palopo) untuk berperang angkat senjata melawan tentara sekutu yang di boncengi oleh tentara NICA (Nedelans Indiscehe Company Administration).

Pada 5 Oktober 1945, Andi Djemma sempat mengultimatum pihak sekutu agar segera melucuti tentaranya dan kembali ke Palopo. Ultimatum itu dibalas Gubernur Jenderal Belanda, Van Mook, dengan mengirim puluhan bom ke Kota Palopo.

Datu Luwu, Andi Djemma bersama rakyatnya tidak gentar dengan serangan dari laut itu, persembahan jiwa dan raga dari Bumi Sawerigading (julukan tanah Luwu) yang tidak rela di jajah oleh pihak sekutu terus berkobar, sehingga Perang pun pecah dihampir semua wilayah Luwu Raya. Kota Palopo dikuasi pemuda. Untuk beberapa jam sekutu mundur ke selatan. Sebelum bantuan yang besar datang dan menguasi kembali pusat Kota Palopo.

Perlawanan semesta rakyat Luwu punya nilai historis sendiri ini karena perlawanan itu termasuk paling luas. Perang meletus sepanjang tidak kurang 200 KM. Perang dengan lokasi yang panjang itu menyulitkan sekutu.

Efek dari perang tersebut, Belanda sangat murka dan mengirim Raymond Wasterling. Merasa dipermalukan Wasterling mengamuk dengan membantai kurang lebih 40.000 jiwa rakyat tak berdosa sepanjang Sulawesi Selatan. Walau angka korban 40.000 jiwa itu masih diperdebatkan mengingat angka 40.000 jiwa terlalu besar.

Karena tekanan yang disebabkan oleh kekuatan yang tidak seimbang, hingga Andi Djemma terpaksa meninggalkan istana bersama permaisurinya, memimpin rakyatnya bergerilya di dalam wilayah kerajaannya, yang mengakibatkan tertangkapnya Andi Djemma oleh tentara NICA.

Andi Djemma yang mempunyai lima putera itu baru tertangkap pada 3 Juli 1946 dan diasingkan ke Ternate. Ia akhirnya meninggal di Makassar pada 23 Februari1965.

Atas jasa-jasanya, sehingga Andi Djemma di anugrahi bintang kehormatan, lencana “Bintang Gerilya” pada 10 November 1958 dengan nomor 36.822 yang di tanda tangani langsung oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno. Sebagai daerah paling sebentar di jajah Belanda sekitar 30 tahun, Inilah persembahan Wija to Luwu (rakyat Luwu) untuk republik ini.

Dikarenakan pada saat itu di wilayah luwu sedang bergejolak pemberontakan DI/TII yang di pimpin oleh Abdul Kahhar Mudzakkar. Sehingga sampai Andi Djemma wafat, permintaan beliau kepada Soekarno untuk membentuk Daerah Istimewa Luwu yang telah disetujui tidak pernah kunjung dalam wujud nyata sebagaimana diharapkan Andi djemma dan masyarakat luwu.

Editor : Risal

Sumber :Sulselsatu.com

Facebook Comments Box

Read More

Sosok Iptu Arafat di Mata KKM, Profesional dan Dekat Bersama Masyarakat

3 September 2024 - 09:23 WITA

Mengenal Lebih Dekat Isrullah Ahmad Calon Bupati Luwu Timur

1 September 2024 - 11:55 WITA

Pangdam XIV/Hasanuddin Berkunjung di Kampung Halamannya

11 July 2024 - 17:01 WITA

Pangdam XIVHasanuddin Berkunjung di Kampung Halamannya
Trending on Tokoh