Penalutim.com, Luwu Timur –Dange merupakan Makanan Tradisional khas Indonesia yang merupakan santapan sehari-hari masyarakat Luwu dan sekitarnya, khususnya di Luwu Timur, Sulawesi-Selatan.
Dange khas Luwu Timur ini terbuat dari sagu, yang pembuatannya menggunakan cetakan dari tanah liat berbentuk kotak-kotak biasanya masyarakat Luwu menyebutya “Dangeang” .
Adapun proses pembuatan Makanan Khas Luwu Timur ini, pertama-tama menjemur tepung sagu hingga kering. Kemudian panaskan Dangeang. Setelah cetakan Dange panas hingga membara. Dangeang tersebut dikeluarkan dari api kemudian sagu yang suda dikeringkan dimasukan kedalam cetakan sampai 5 menit. Setelah lima menit di dalam cetakan, dange tersebut telah matang dan segera keluarkan dari cetakan.
Biasanya dange yang baru saja matang itu terasa lembut (dange kula’) namun stelah 24 jam kemudian dange tersebut akan menjadi keras dan siap dikonsumsi.
Dange memiliki rasa yang hambar di lidah sehingga makanan khas sulawesi selatan ini biasanya disajikan bersama makanan lainnya. Seperti Ikan masak, ikan bakar, dan sayur-sayuran yang berkuah.
Akan tetapi lebih nikmat lagi jika Dange disajikan dengan makanan khas Luwu lainnya sperti Pecco dan Lawa.
Tekstur Dange agak kering beraroma khas sagu basah. Jika disiram dengah kuah ikan dan sayur tekturnya lumer dan bergelindir halus.
Diketahui di Luwu khususnya Luwu Timur, penggunaan makanan berbahan dasar sagu cukup beragam, mulai dari Dange (berbentuk pipih, pengganti nasi), Kapurung (Makanan Khas Masyarakat Luwu menyerupai pepeda), sinole (sagu dicampur kelapa parut disangrai), dan lanya’ (menyerupai ongol-ongol, kue dicampur gula merah atau gula pasir), atau kue kering bagea dan lain sebagainya.
Penulis : Risal Mujur
Foto : Ekanisyulianingsih
Comment