Denpasar, Penalutim.com – Tiga kementerian sepakat mendukung Program Pengembangan Desa Wisata di Indonesia. Desa Wisata di kawasan Ubud, Denpasar, Bali menjadi percontohan bagi pengembangan desa wiasata di Tanah Air.
Tiga kementerian tersebut yakni Kementerian Pariwisata, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, tidak hanya sebagai destinasi wisata, Ubud juga telah mampu menyelaraskan wirausaha UKM dan mengembangkan desanya sebagai upaya untuk menarik wisatawan.
“Desa Wisata itu bisa berfungsi ganda. Bisa sebagai amenitas dengan homestay, akomodasi di rumah penduduk yang sudah sadar wisata. Juga sebagai atraksi, karena berada dalam atmosfer kehidupan masyarakat desa yang hommy, kaya dengan sentuhan budaya, dan nuansa kekeluargaan yang belum tentu bisa ditemukan di negara lain,” papar Menpar dalam acara “The 4th Ubud Royal Weekend” di Ubud, Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo mengatakan menjadikan desa sebagai tempat wisata merupakan salah satu langkah untuk dapat mempercepat pembangunan dan memajukan wilayah pedesaan di Indonesia.
Ia pun menegaskan bawa dana desa yang selama ini dipriotitaskan untuk pembangunan infrastruktur, kini sudah dapat digunakan untuk mengembangkan perekomian pedesaan.
“Salah satunya untuk pengembangan desa wisata ini,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pelaku UKM di kawasan daerah desa wisata untuk membentuk koperasi wisata. Dengan berkoperasi diharap produk-produk mereka akan mudah terjual sehingga kesejahteraan anggota semakin baik.
Selain berkoperasi, pelaku UKM juga disarankan untuk memanfaatkan tekonologi dan informasi (internet) dalam memasarkan produknya.
“Saat ini sudah era digitalisasi. Dengan memanfaatkan teknologi, akan memudahkan pelaku UKM untuk memasarkan produknya, ” kata Agus.
Ia menambahkan, jangan sampai desa-desa wisata dikuasai oleh pengusaha besar, sehingga pengusaha lokal, khususnya UKM hanya menjadi penonton. “Ini tidak boleh terjadi” tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya pemerintah melalui Kemenkop dan UKM siap membantu pelaku UKM dengan menfasilitasi dalam berbagai hal agar bisa maju dan mampu bersaing. Misalnya, membantu dalam hal pelatihan manajerial pengelolaan koperasi, pelatihan kewirausaan hingga pemasaran produk.
Bukan hanya itu, Kemenkop juga membantu pemasaran produk KUMKM melalalui berbagai cara. Misalnya, pameran produk Ukm baik di dalam maupun luar negeri, dan berbagai kegitan promosi lainnya.
Selain itu, kata Agus, jika pelaku UKM membutuhkan modal atau pembiayaan, pihak Kemenkop dan UKM telah menyiapkan tenaga pendamping untuk membantu pelaku Koperadi dan UKM mengakses pembiayaan dari perbankan.
“Pemetintah telah meluncurkan program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga murah yang penyalurannya lewat sejumlah bank, lembaga keuangan non bank, dan koperasi. Pelaku UKM bisa mengakses dana ini, tanpa agunanan” tegas Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus kembali mendorong pelaku KUMKM memanfaat teknologi digital (internet) dalam memasarkan produknya. Menutut dia, di era digitalisasi saat ini, pemanfaatan internet sangat membantu masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk pemasaran Produk UKM” pungkasnya
Penulis : Bima
Comment