Begini Pidato Duta Besar Rusia Terkait “Journalism And System Of Global World”

Begini Pidato Duta Besar Rusia Terkait Journalism And System Of Global World” Jakarta, Penalutim.comDuta Besar Rusia  H.E. Mr Mikhail Galuzin, Menyampaikan Pidatonya di Seminar International “Journalism And System Of Global World” yang digelar oleh Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPM UMJ), Kamis, (20/04/2017), di Aula Pascasarjana UMJ.

Berikut isi Pidato Duta Besar Rusia  H.E. Mr Mikhail Galuzin, Terkait  “Journalism And System Of Global World”

Kejadian-kejadian yang baru saja terjadi di tahun-tahun, bulan-bulan dan bahkan minggu-minggu terakhir sangat jelas disaksikan pengaruh yang dahsyat dari media dalam membentuk opini publik. Hari ini kita menyaksikan sebuah kecenderungan yang sangat berbahaya, ketika media masa global sering menyiarkan kebohongan, mengarang-ngarang, atau yang lebih buruknya merubah informasi dengan sengaja. Kita menyesal untuk mengakui keadaan seperti itu sebagai hal-hal yang biasa. Kenyataannya, kepemilikan media barat sedang berbalik menjadi sebuah kunci untuk mencapai tujuan-tujuan politik, dan pengaruh ketidak sukaan rezim melalui pencucian otak masyarakat global. Baru-baru ini mereka telah menerbitkan dan menyebar luaskan banyak berita bohong.

Salah satu bukti yaitu sengaja membuat propaganda secara sembunyi-sembunyi disekitar pemerintahan suriah yang sah. Ada yang segar dan contoh yang cukup penting bahwa ketika perusahaan media barat menyebarkan laporan-laporan tuduhan bahwa tentara Suriah sudah menggunakan senjata kimia di Khan Syaykhun pada 4 April. Demikian kesimpulan yang dibuat tanpa suatu keahlian oleh organisasi karena larangan dari (penggunaan) senjata yang mengandung bahan kimia, tanpa investigasi profesional. Tidak satupun dari organisasi terkenal yang telah menyediakan informasi ini secara bersama dan dengan tujuan disalurkannya oleh media-media besar global. Akibatnya hal tersebut menciptakan renonansi yang dibutuhkan untuk serangan rudal AS ke lapangan udara pasukan udara Suriah dari pesawat dan dari atas pesawat itulah diduga senjata kimia di lepaskan

Begini Pidato Duta Besar Rusia Terkait Journalism And System Of Global World” Memang, seperti itu cara media internasional telah bermain di tangan teroris dan tentata Suriah sedang berjuang melawan. Tindakan-tindakan seperti itu telah memperburuk konflik internal di Suriah dan membahayakan usaha untuk  memajukan negosiasi antar Suriah.

Disesalkan, ada banyak contoh seperti itu. Kita semua ingat terhadap media global terkemuka menyambut baik tindakan kekerasan yang diikuti oleh kudeta berdarah di Ukraina pada Februari 2014. Para extremis dan orang-orang bersenjata menyerang polisi yang sedang bertugas dan kemudian mereka dipanggil sebagai advokat demokrasi dan kebebasan. Di satu sisi, penyajian informasi sudah jelas ketika kejahatan diklaim sebagai kebaikkan dan juga sebaliknya.

Itu akan menjadi sebuah kesalahan untuk percaya bahwa beberapa negara kebal terhadap ketidakjujuran aktivitas media masa. Penggunaan informasi yang tidak dapat dipercaya, dikarang atau dengan sengaja mungkin mempengaruhi cara yang sangat negatif termasuk kestabilan suatu negara manapun termasuk negara kita.

Rusia dengan keras melawan tuduhan langsung dan tidak langsung oleh tindakan hebat media masa yang mengarah pada penggulingan wewenang yang sah. Dalam hal ini, saya mengharapkan khususnya menggaris bawahi tanggungjawab yang sangat besar seorang wartawan, untuk menarik perhatian mereka kepada konsekuensi tragis dari informasi yang bias. Saya ingin memanggil media masa untuk mematuhi kode etik wartawan agar terlepas dari kepentingan politik seperti dijelaskan diatas.

Selain itu, saya berharap diskusi mengulas pemberitan terorisme. Sekarang, isu ini adalah topik khusus. Sayangnya, hampir seminggu kita menerima pemberitaan-pemberitaan tragis seperti kejahatan. Kita pasti tahu media masa harus mengabil sikap kritis yang tegas terhadap teroris. Mereka seharusnya tidak mencoba untuk membagi mereka kedalam baik dan buruk. Teror dari perbuatan-perbuatan pertanggung jawaban dalam organisasi itu harus dihukum dengan cara yang paling tegas.

Sayangnya, sekarang bukan keadaan yang sebenarnya. Lagi dan lagi kita menyaksikan bentuk dari sebuah “solidaritas” bahwa media mainstream menunjukkan kearah ISIS dan salah satu cabang Al-Qaeda Jabhat al Nusra – di Suriah. Mereka sejauh ini yaitu orang-orang bersenjata dari organisasi-organisasi teroris tersebut disebut “pemberontak”.

Beberapa media barat memprovokasi bahkan sangat marah ketika mereka menganggap ini yang mengorganisir ledakan di bawah tanah Saint Petersburg sebagai tindakan yang “tidak terlalu buruk” dibandingkan dengan teroris “sebenarnya” yang dilakukam di London pada tanggal 27 Maret. Kadang-kadang lembaga informasi barat tidak menganggapnya penting untuk memperhatikan kejahatan berdarah yang dilakukan oleh teroris di Irak atau Suriah. Ada kesan bahwa orang Syria atau Irak dibunuh dengan kejam dianggap sebagai orang kelas dua.

Saya ingin menekankan bahwa setiap upaya untuk membenarkan atau menutup-nutupi kesalahan teroris sangat munafik dan berbahaya. Tindakan semacam itu memberi dukungan teroris dan mendorong mereka untuk melakukan kejahatan baru.

Begini Pidato Duta Besar Rusia Terkait Journalism And System Of Global World” Bekerja di Indonesia saya memperhatikan bahwa media lokal tidak terbiasa mendapatkan informasi dari agen barat terkemuka yang termasuk ke dalam media mainstream. Sayangnya, mereka tidak selalu memberikan kepada audience sebuah pandangan yang tidak memihak. Dalam hal ini, ada kebutuhan nyata untuk memikirkan agenda informasi independen untuk Asia Pasifik, dimana Indonesia dan Rusia adalah bagian dari integral. Tujuannya adalah untuk memecah monopoli di ruang media, untuk memberi kesempatan bagi semua suara dan opini untuk didengar di ruang ini untuk dibimbing dengan penilaian satu sisi.

Kita percaya bahwa kemerdekaan sesungguhnya dan ketidak biasan wartawan seharusnya tidak menggunakan satu sumber tapi banyak sumber informasi. Lebih banyak, lebih baik. Kami tekankan dengan senang hati memperluas penggunaan media Indonesia dari sumber informasi Rusia seperti Sputnik, saluran TV Russia Today, TASS dan RBTH. Kami berharap praktik semacam itu akan dilanjutkan saat wartawan Indonesia menyiapkan laporan tentang kebijakan luar negeri dan luar negeri Rusia. Tidak ada keraguan bahwa pendekatan semacam itu memberi lebih banyak kesempatan untuk analisis peristiwa internasional yang komprehensif dan solid dan membuat keputusan Anda sendiri, tidak dipaksakan dari luar, kesimpulan, Papar Mr Mikhail Galuzin

Sebelumnya Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPM UMJ) mengundang  7 Kedutaan Besar Asing yaitu United State of American Embassy, Russian Embassy, Saudi Arabian Embassy, Chinese Embassy, Iran Embassy, and Japan Embassy,  namun yang sempat hadir hanya Duta Besar Rusia dan Duta Besar Cina dalam seminar tersebut.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor UMJ Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH.MH, Wakil Rektor III Irfan Purnawan, ST. M. Chem. Eng, Pendiri Lembaga Pers Mahasiswa UMJ, Ketua Umum LPM UMJ, dan Alumni LPM UMJ.

Penulis : Risal Mujur

Editor : Redaksi

Foto : LPM UMJ

Comment