Probolinggo, Penalutim.com – Menkop dan UKM Puspayoga menyarankan UKM mesti giat mengikuti pameran di luar negeri untuk bisa menembus pasar global.
Pemerintah dalam hal ini sejumlah kementrian termasuk Kemenkop dan UKM yang memiliki alokasi dana pameran, akan membantu UKM berpotensi untuk bisa berpartisipasi dalam sejumlah ajang pameran internasional.
“Sekarang lagi dibahas dan diupayakan, bagaimana menyatukan dana pameran masing-masing kementrian untuk menjadi satu, sehingga akan lebih banyak UKM yang bisa ikut pameran di luar negeri, atau menyewa stand yang lebih besar untiuk stand galeri Indonesi.,” ujar Menkop Puspayoga, usai pelepasan ekspor KUKM produk furniture etnik ke Amerika Serikat, di Probolinggo Jatim, Sabtu (8/4).
Hadir dalam acara itu Dirut LLP-KUKM Ahmad Zabadi, Wakil Bupati Kab Probolinggo, H Ahmad Timbul Prihandoko, dan Irianto, pengrajin sekaligus pemilik Cipta Graha Art yang melakukan ekspor tersebut
Ekspor itu berupa pigura dan meja etnik senilai 20.428 dollar AS. Keunikan produk ini karena dibuat dari bahan kayu bekas kapal laut, yang diolah lagi menjadi aneka furniture.
Kesan etnik didapat karena pigura yang dihasilkan bergambar foto-foto rakyat Indonesia dimasa lalu.
Puspayoga menjelaskan, selain giat mengikuti pameran, para pelaku UKM harus pandai mengikuti trend global yang selalu berubah dari tahun ke tahun.
“Bussiness follow the people, artinya kita harus mengikuti selera pasar,” ujarnya.
Buyers luar negeri sangat menyukai produk-produk tangan (hand-made) dari Indonesia. “Seperti yang dilakukan pak Irianto ini, bahan bakunya yang dari kayu bekas (eks kapal kayu), bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan nuansa etnik,” jelas Menkop.
Kemampuan menciptakan produk unik dan etnik ini yang lantas digabungkan dengan strategi marketing yang jitu lewat pameran, media online, harga yang bersaing dan pemilihan produk, menjadi kunci UKM menembus pasar global.
Menyangkut pembiayaan, Menkop menekankan UKM untuk bisa mengakses skema pembiayaan yang disiapkan pemerintah.
“Pemerintah sudah siapkan skema pembiayaan sesuai skala usaha UKM. Yang beroritentasi ekapor, ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia), juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), semua dengan bunga yang rendah hanya 9 persen,” kata Menkop.
Untuk UKM skala mikro, juga sudah dibuatkan skim pembiayaan yaitu Kredit Ultra Mikro, dengan suku bunga hanya 4,5.persen.
Pengrajin Graha Cipta Art, Irianto menjelaskan, perusahaannya adalah UKM yang sedang berkembang yang bergerak di bidang furniture bernuansa etnik dan antik
“Kami memproduksi berbagai furniture dari bahan recycle wood seperti kayu rumahan, kayu balok kereta api ( jati) , kayu kapal ( jati) , kayu jati, sloben, dan lain-lain.
” Furniture kami bernuansa antik, rustik dan primitif. Kami sering mengikuti pameran furniture antik internasional, sehingga Kami juga memiliki pelanggan yang berasal dari berbagai negara. Kami sudah mengekspor produk kami ke berbagai negara seperti Jerman, Taiwan, Malaysia, Cina, Saudi Arabia, Perancis, dan lain-lain.
“Harga produk yang Kami tawarkan sangatlah murah dibandingkan dengan produk yang lain, karena Kami adalah tangan pertama yang memproduksi sendiri produk furniture bernuansa antik, rustik dan primitif,” tambahnya. (ND/Red)
Comment