Luwu Timur, Penalutim.com – Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa ban bekas yang sudah tak dipakai merupakan sesuatu yang tak mempunyai harga. Namun berkat kreativitas tangan masyarakat desa tarengge menyulap ban bekas tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai estetika.
Selain itu pengolahan ban bekas tersebut juga mampu memnciptakan suasana ramah lingkungan sebagai perwujudan semangat Go green.
Pengolahan limbah ban mobil bekas diolah menjadi aneka ragam produk kerajinan yang begitu menarik. Seperti menjadi hiasan pot bunga yang dimana pot-pot bunga tersebut di pasang di setiap bahu jalan sehingga pengendara dan pejalan kaki akan dimanjakan dengan nilai keindahan yang terpancarkan dari corak berbagai cat yang menyelimuti sisi luar ban mobil tersebut.
Selain memberikan nilai tambah bagi pengendara dan pejalan kaki yang melintasi poros wotu,poros Malili dan poros Tomoni dan terkhusus bagi masyarakat desa Tarengge, akan lebih produktif lagi dalam melihat peluang pengolahan dari berbagai bahan yang awal nya tidak berharga menjadi berharga dan menjadi sumber income masyarakat setempat . Ini semua tercipta melalui pengawalan dan pembinaan Anwar selaku kepala desa.
Menurut Anwar ini bukan persoalan siapa yang mempunyai ide namun bagaimana kita bisa bekerja sama dengan penduduk setempat untuk menciptakan suasana lingkungan yang ramah dan indah untuk dilihat. Kreatifitas ini juga melatih dan mengajarkan kepada masyarakat untuk menghidupkan kembali rasa saling bergotong royong atau membantu sesama dalam membangun desa kita sendiri, papar Anwar ke Penalutim.com (30/3) .
Ini merupakan gerakan kecil dari membangun desa memulai dari mengolah bahan yang tak berharga sehingga mempunyai nilai yang berharga serta mewujudkan program Bupati Luwu Timur tentang membangun desa, yah inilah langkah awal kami untuk membangun desa memulai dari menciptakan suasana nilai estetika sehingga menuju nantinya pada tahap selanjutnya, tambahnya saat diwawancarai melalui messenger. (QN )
Comment