Luwu Timur, Penalutim.com – HM Thoriq Husler Resmi menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Timur setelah melalui prosesi musyawarah Daearah (Musda) Partai Golkar Lutim pada kamis kemarin (05/01/17).
Dalam Musyawarah tersebut turut hadir Ketua DPD I Provinsi SulSel A.H Nurdin Halid beserta jajaran nya, Amran Syam sekertaris partai golkar sekaligus ketua DPRD Lutim, Anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Organisasi sayap, serta ratusan kader dan simpatisan.
Selain itu juga di hadiri Wakil Walikota Palopo Syarifuddin Daud, dan mantan Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi serta petinggi elit partai politik lainnya, diantaranya Usman Sadik Ketua PAN Lutim, A. Endi bi sin go Partai PPP, Ruly Heriawan partai Hanura serta sekertaris partai Nasdem saharuddin.
Resminya Husler jadi ketua DPD II Partai Golkar Lutim mendapat respon positif dari Ketua DPD I Provinsi SulSel A.H Nurdin Halid
“Saya percayakan Husler memimpin Partai Golkar di Luwu Timur, karena objektif, subjektif karena tingkat kepuasan masyarakat memilih Husler, pertanyaannya adakah Kader Partai Golkar yang dapat menyaingi Husler, dan saya lihat sampai saat ini sampai husler mengudurkan diri dari PNS tidak pernah pindah partai, Husler boleh mengatakan netral namun di hatinya masih tersimpan jalur beringin,” ujarnya.
Selain itu, Nurdin juga berpesan kepada Husler selaku ketua baru DPD Partai Golkar Lutim, agar merubah Luwu Timur menjadi lebih baik
”Husler harus merubah Lutim lebih baik, lebih baru, maka dari itu pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat, jangan biarkan masyarakat bergulat dengan keringat pemerintah harus hadir, untuk itu, setiap kecamatan tersedia rumah kekaryakaryaan untuk tempat komunikasi politik menjadi jembatan emas antara masyarakat dan pemerintah”, tandasnya.
Nurdin Halid juga menegaskan, tidak ada lagi alasan Partai Golkar untuk tidak mendukung pemerintah, jangan lepaskan asas Pancasila, menjadi elit politik, maka dari itu kita akan tinggalkan elit politik partai tetapi mengembalikan ke asas elit partai, kalau di golkar mengedepan kan sistem poligeal politik sehingga seolah-olah tidak melalui rapat tidak di putuskan semua tidak melalui demokrasi, ini tidak sesuai dengan jati diri partai golkar, tegas NH dalam sambutannya.
Menanggapi hal tersebut, HM Thoriq Husler menyadari untuk diamanahi memimpin partai golkar ini tentunya tidak luput dari kekurangan maka dari itu saya harapkan seluruh pengurus mulai dari dusun hingga ke kabupaten bersama-sama mewujudkan partai golkar lebih maju.
Husler juga mengatakan dalam waktu dekat ini kepengurusan partai golkar periode 2015-2020 akan terbentuk. Hal tersebut dilakukan agar program kerja dan perta politik berssinegri untuk membawa membawa partai golkar di lutum.
“dalam menghadapi program kerja dan pesta politik saya harap dua minggu kedepan kepengurusan partai golkar sudah terbentuk untuk periode 2015-2020 dan kedepan nya kita akan bicarakan dan bersinergi untuk membawa partai golkar di lutim di dalam progran kerja jangka pendek hingga panjang,”ucapnya.
Bupati Luwu Timur ini juga tidak luput mengucapkan terimakasih telah di percayakan untuk memimpin golkar di Luwu Timur.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih mempercayakan saya memimpin golkar mari kita majukan partai ini agar lebih maju”, tutur Husler.
Senada dengan itu Arfadi idris selaku koordinator bidang kepartaian DPD I Partai Golkar Sul-Sel mengatakan, setelah melaksanakan musda ada 3 ketegasan yakni pembentukan kepengurusan dua minggu yakni percepatan konsolidasi dari dusun hingga ke Kabupaten, pembentukan kader baru di setiap desa 100 orang sesuai dengan target, untuk mencapai hal tersebut maka perlu di bangun kebersamaan, olehnya itu sebagai sumber perikrutan tersebut ada di hastakarya.
Diketahui di sesi acara Husler menandatangani kontrak politik diantaranya mengupayakan meraih kursi DPRD Fraksi Golkar sebanyak 12 kursi, merekrut kader baru 100 orang perdesa serta membangun kantor Partai Golkar secara permanen, selain itu Husler pun menerima bendera pataka golkar yang di serahkan Arfadi Idris sebagai simbol bendera golkar siap dikibar kan dibumi batara guru. ( Red/RM)
Comment